Pasuruan, NU Online Jatim

Salah satu dampak dari musim kemarau yakni sebagian daerah mengalami kekeringan. Dalam suasana seperti itu, ketersediaan air bersih menjadi demikian dibutuhkan warga.

 

Kondisi tersebut sebagaimana dialami masyarakat di wilayah pegunungan kawasan Kabupaten Pasuruan. Misalnya, di Dusun Aluran, Desa Cukur Guling, Kecamatan Lumbang. Dusun yang dihuni sekitar 250 kepala keluarga ini bahkan telah mengalami kekurangan air bersih selama empat bulan. Musibah tersebut membuat beberapa kali terjadi konfilk antarwarga setempat.

 

Kondisi ini menggerakkan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Pasuruan. Melalui Tim NU Peduli mengerahkan empat mobil tangki berisi air bersih yang didistribusikan ke Dusun Aluran Wetan Desa Cukur Guling Kecamatan Lumbang, Ahad (4/10/2020).

 

Kepada media ini, Marsadi selaku Kepala Dusun Aluran Wetan, mengungkap dampak dari kekeringan membuat warga membeli air bersih seharga Rp.3.000,- hingga Rp.5.000,-. Harga itu untuk satu pikul air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

“Sempat terjadi keributan gara–gara air bersih ini mas, untung saja dapat diredam,” kata Marsadi.

 

Dirinya juga menyesalkan karena bantuan dari pemerintah setempat dan dari pihak lain sangat minim. Hal; tersebut membuat warga semakin menderita dengan kondisi yang ada.

 

”Dulu pernah ada bantuan dari pabrik yakni perusahaan AMDK setempat, itu pun setelah warga demo,” ungkapnya.

 

Karenanya, bantuan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan lewat LAZISNU setiap pekan tersebut sangat diapresiasi.

 

“Kami sangat berterima kasih karena warga sangat membutuhkan. Terutama untuk masak, minum dan cuci,” imbuhnya.

 

H Muhammad Nawawi selaku Ketua PC LAZISNU Kabupaten Pasuruan menuturkan bahwa bantuan berupa air bersih yang diberikan hadir pada waktu yang tepat. Pasalnya, melihat kondisi masyarakat saat ini sangat membutuhkan air bersih untuk keberlangsungan hidup.

 

”Melihat berjubelnya warga sampai terjadi keributan, itu menandakan betapa kebutuhan air adalah sangat diharapkan oleh warga,” kata Majlis Pengasuh Pesantren Sabilul Muttaqin, Kraton tersebut.

 

Dalam pandangannya, keberadaan NU memang hendaknya terus menjadi solusi atas problematika warga. NU Peduli hadir di waktu yang tepat meskipun agak terlambat.

 

“Karena memang kami mendapat informasi dari MWCNU Lumbang juga sedikit terlambat,” pungkas Gus Muhammmad Nawawi.

 

Editor: Syaifullah