Probolinggo, NU Online Jatim

Hari Anti Korupsi Sedunia jatuh pada Rabu, 9 Desember 2020. Hal ini ditetapkan oleh majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Desember 2005.

 

Korupsi merupakan salah satu momok di pemerintahan Indonesia. Hal serupa dinyatakan oleh Indah Yulianti, Sekretaris Umum Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Probolinggo yang memaparkan bahwa korupsi sangat merugikan berbagai pihak.

"Saya sangat menolak adanya korupsi karena sangat merugikan, khususnya bagi kita semua," ujarnya pada Rabu (09/12/2020).

 

Selain itu, Indah juga menerangkan bahwa korupsi identik dengan penyalahgunaan kekuasaan dan kepercayaan yang menguntungkan diri sendiri. Oleh karena itu, korupsi adalah perbuatan tercela dan tidak patut dilakukan.

 

"Korupsi ini sangat keji, karena pelakunya memperkaya diri sendiri dengan mengabaikan amanah yang diemban," terangnya.

 

Alumni Universitas Panca Marga Probolinggo tersebut juga menyatakan bahwa dirinya pernah berhadapan secara langsung dengan kasus korupsi. Menurutnya, korupsi yang dilakukan secara khusus dalam sebuah organisasi tidak akan pernah memajukan laju organisasi.

 

"Saya pernah mengalami ini semua dan pernah dihadapkan langsung dengan kasus korupsi. Hal ini sangat merugikan sekali. Jika korupsi tersebut membudidaya di organisasi pasti organisasinya tidak akan berjalan dengan baik karena hanya memikirkan kepentingan pribadinya saja," paparnya.

 

Wanita kelahiran Kota Probolinggo tersebut juga berpesan agar budaya korupsi dihilangkan bahkan dari tingkatan terkecil yakni organisasi. 

"Pesan saya jangan sampai korupsi itu ada baik di lingkungan kerja maupun organisasi, karena akan merugikan kita semua," pungkasnya.

 

 

Editor: Risma Savhira