• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Kediri Raya

Gus Iqdam Ceritakan Perjuangan Ulama yang Rela Mati Demi Kemerdekaan

Gus Iqdam Ceritakan Perjuangan Ulama yang Rela Mati Demi Kemerdekaan
Gus Iqdam. (Foto: NOJ/Ika)
Gus Iqdam. (Foto: NOJ/Ika)

Blitar, NU Online Jatim

Agus Muhammad Iqdam Kholid, Pengasuh Majelis Taklim Sabilu Taubah, Pondok Pesantren Mamba’ul Hikam II beberkan peran dan perjuangan para ulama di balik kemerdekaan bangsa Indonesia.

 

Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan tasyakuran kemerdekaan oleh keluarga besar Majelis Taklim Sabilu Taubah, Pondok Pesantren Mamba’ul Hikam II. Kegiatan berpusat di Markas Sabilu Taubah, Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Senin (22/08/2022).

 

Gus Iqdam mengatakan, di balik merdekanya bangsa Indonesia saat ini ada perjuangan-perjuangan luar biasa oleh para ulama yang rela mati demi masa depan bangsa dan negara.

 

“Jadi yang menetes itu tidak hanya keringat, tetapi juga darah dan ini sebagai bentuk kecintaan ulama terhadap tanah air,” katanya.

 

Dirinya menambahkan, kecintaan ulama terhadap tanah air bukan tanpa alasan. Ulama terdahulu memegang dawuh Nabi Muhammad SAW yakni mempertahankan cinta tanah air karena Allah lebih baik daripada dunia dan seisinya.

 

“Jadi sebegitu kuat tekad para ulama untuk memperjuangkan kemerdekaan. Bahkan dengan berlumur darah agar anak cucunya merasakan kemerdekaan, agar mudah dalam tholabul ilmi, agar mudah dalam bekerja dan hidup aman damai,” ungkapnya.

 

Oleh karena itu, Gus Iqdam menyatakan bahwa tugas generasi saat ini adalah menjaga keutuhan bangsa Indonesia, jangan sampai bangsa yang telah diperjuangkan oleh para ulama hancur karena ulah dan kecerobohan generasi saat ini.

 

“Jangan sampai niatnya hiburan perayaan Agustus malah berakhir ricuh. Sangat munafik dan merupakan hal yang bodoh jika kita kisruh dengan saudara kita sendiri, apalagi masih sebangsa dan setanah air,” imbuhnya.

 

Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Kabupaten Blitar ini menerangkan, anugerah kemerdekaan tidak akan dicabut oleh Allah, kecuali disebabkan oleh rusaknya jiwa dan mental mereka yang disebabkan oleh orang dholim.

 

“Maka dari itu, perlu pembekalan ilmu untuk generasi saat ini, sebab orang yang mengerti ilmu tidak akan melukai saudaranya sendiri,”  tandasnya.

 

Diketahui kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Karanggayam, dan ratusan masyarakat umum dari berbagai daerah di Kabupaten Blitar dan sekitarnya. 


Kediri Raya Terbaru