• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Khutbah

Khutbah Jumat Pilihan: Mendambakan Masa Depan Islam yang Lebih Cemerlang

Khutbah Jumat Pilihan: Mendambakan Masa Depan Islam yang Lebih Cemerlang
Kesempatan khutbah Jumat dapat dioptimalkan untuk mengingatkan masa depan Islam. (Foto: NOJ/KNw)
Kesempatan khutbah Jumat dapat dioptimalkan untuk mengingatkan masa depan Islam. (Foto: NOJ/KNw)

Materi khutbah Jumat kali ini mengingatkan umat Islam akan potensi yang dimiliki. Oleh sebab itu, segala cara hendaknya dapat dilakukan demi memastikan masa depan Islam yang lebih baik. 
Naskah khutbah juga menjelaskan bahwa betapa masalah krusial yang melanda umat Islam harus disadari lebih dini. Kemudian diambillah sikap yang terbaik untuk mencapai masa depan yang lebih cemerlang.
Narasi berupa teks khutbah Jumat ini dapat dibagi kepada para khatib dan digandakan sebagai salah satu bacaan yang akan berguna bagi jamaah. Dan bila itu dilakukan tentu akan menjadi jariyah bagi diri. (Redaksi)

 

Khutbah I 


اَلْحَمْدُ لِلّهِ . نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ . وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ.


اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا


أَمَّابَعْدُهُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَي اللهِ . اِتَّقُوْ اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
 

Jamaah Jumat Rahimakumullah
Pada kesempatan yang demikian mulia ini saya mengajak kepada diri sendiri dan jamaah yang berbahagia untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Yang diperintahkan adalah haqqa tuqaatih atau sebenar-benar takwa. Implementasinya dengan menjalankan perintah dan meninggalkan yang dilarang. Yang juga demikian penting adalah janganlah sekali-kali kita meninggalkan dunia ini kecuali dalam keadaan beragama Islam dan husnul khatimah.

 

Jamaah Rahimakumullah
Dalam sebuah kesempatan, KH Fahmi Amrullah selaku Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Putri di Jombang, Jawa Timur mengisahkan Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris yang terkenal pada perang dunia kedua. Kala itu berdiri di samping sebuah kolam. Ia dikelilingi oleh sejumlah ahli strategi perang Eropa dan beberapa orang prajurit. Dirinya memerintahkan salah seorang prajurit untuk menangkap ikan yang ada di kolam. Maka, tampillah seorang prajurit berusaha menangkap ikan. Tetapi walaupun sudah berusaha dengan keras, ikan ini ternyata selalu berhasil lolos dan tidak bisa ditangkap.


Setelah sekian lama berusaha dan tampak prajurit itu kelelahan, maka Churchill pun berdiri kemudian berkata. “Ikan ini tidak bisa ditangkap selama dia berada di air. Sekarang, keringkan kolamnya,” kata dia. Maka prajurit tersebut mengambil sebuah timba dan pelan-pelan dia keringkan kolam dengan cara menguras. Setelah butuh waktu cukup lama, kolam pun berhasil dikeringkan dan ikan menggelepar dan dengan mudah bisa ditangkap.


Kemudian Churchill pun berkata: “Kita tidak akan mampu mengalahkan umat Islam yang mengamalkan ajaran-ajaran agamanya dengan baik. Yang mengamalkan Al-Qur’an dan as-sunnah. Yang mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi cintanya kepada dunia. Bahkan melebihi cintanya terhadap diri sendiri, dan menjadikan syahid sebagai impiannya.”


“Tetapi untuk menghancurkan umat Islam, mudah. Keringkan dulu imannya. Jauhkan mereka dari Allah, dari Rasulullah. Jauhkan mereka dari Al-Qur’an dan as-sunnah. Jauhkan mereka dari masjid, dari majelis-majelis taklim. Muslim yang jauh dari Allah, dari sunnah, jauh dari Al-Qur’an, jauh dari shalat, jauh dari majelis-majelis taklim adalah ibarat ikan yang menggelepar di kolam kering dan dengan mudah akan bisa dikalahkan.”


Kaum Muslimin Rahimakumullah
Kita tidak tahu apakah yang diucapkan Churchill ini sudah terjadi saat ini. Umat Islam jumlahnya cukup banyak, di dunia kurang lebih 1,5 miliar. Di Indonesia ini kurang lebih 200 juta. Tetapi jumlah yang banyak tidak diimbangi dengan kualitas umat yang bagus. Jumlah yang banyak, hanya sedikit yang mengamalkan ajaran-ajaran agamanya dengan baik.
Bahkan Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda: 


سَيَأْتِيَ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لا يَبْقَى مِنَ الإِسْلامِ إِلا اسْمُهُ , وَلا مِنَ الْقُرْآنِ إِلا رَسْمُهُ


Artinya: Kelak akan datang satu zaman, di mana tidak tersisa Islam kecuali hanya namanya


Artinya umat Islam yang banyak, tapi mereka lemah. Lemah di bidang ekonomi, politik, budaya, dan di bidang lain. Wa la min Al-Qur’an illa rasmuhu, dan Al-Qur’an hanya sekadar menjadi bacaan tanpa pernah diamalkan. 


Maka Rasulullah mengibaratkan umat Islam ini seperti hidangan yang siap disantap oleh orang-orang yang mengelilinginya. Para sahabat bertanya: Apakah karena jumlah kami yang sedikit pada waktu itu, ya rasul? Rasulullah menjawab: Justru jumlahmu amat banyak, tetapi mereka dihinggapi penyakit wahn. Para sahabat bertanya: Apa penyakit wahn itu, rasulullah? Penyakit wahn itu hubbu al-dunya wa karahiyatu al-maut. Mencintai dunia dan takut mati.


Maka umat Islam yang lemah di bidang ekonomi, di bidang apa pun, sementara ekonomi dikuasai oleh orang-orang non-muslim kemudian ini menjadi sesuatu yang dimanfaatkan. Bukan hanya orang-orang awamnya, orang-orang alimnya pun berebut dunia. Apa yang mereka butuhkan, diberikan dana kebutuhan hidupnya, dikasih jabatan. Jadilah mereka manut dan nurut kepada yang memberinya. Mereka tidak lagi takut kepada Allah. 


الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِن دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ


Artinya: Pada hari ini orang kafir itu berputus asa atas agamamu. Maka jangan takut kepada mereka, tapi takutlah kepadaKu. Takutlah kepada Allah.


Jamaah Jumat Rahimakumullah
Mencari orang yang takut kepada Allah sekarang ini susah. Kalau kita tidak takut kepada Allah, bagaimana Allah akan menolong kita? Padahal kita adalah kaum yang lemah. Dan Allah akan menolong kita sebagaimana menolong umat Islam ketika perang Badar. Sebagaimana disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 123: 


وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ


Artinya: Dan sungguh Allah telah menolong kamu pada perang Badar padahal kamu adalah orang-orang yang lemah. Maka bertakwalah kepada Allah agar kamu menjadi orang-orang bersyukur.


Bagaimana Allah akan menolong kita, jika kita tidak takut kepada Allah dan jauh dari Dia. Yang banyak saat ini adalah umat Islam yang takut akan kehilangan dunia dan jabatan. Maka, hendaknya kita menjadi muslim yang kuat. Karena muslim yang dha’if atau lemah itu yang lebih mencintai (dunia). Oleh sebab itu, umat Islam dianjurkan untuk tidak memiliki sifat lemah. 


وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ


Artinya: Janganlah kamu bersikap lemah, janganlah pula bersedih. Padahal kamu lebih tinggi derajatnya seandainya kamu adalah orang-orang yang beriman.


Tetapi ketika iman sudah kering dalam diri, maka kita akan bersikap lemah terhadap musuh-musuh kita. Memperjuangkan kebenaran dan keadilan itu bukan hal gampang, tapi membutuhkan proses yang tidak mudah. Semoga Indonesia ini dilimpahi pemimpin-pemimpin jujur, amanah, dan mampu merawat Indonesia ini menjadi baldatun thayyibun wa rabbun ghafur, aman dan damai sejahtera dan senantiasa mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu Wa Taala. Semoga bermanfaat khususnya bagi diri saya sendiri dan umumnya bagi para jamaah.


إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلَامِ كَلَامُ اللهِ الْمَلِكِ الْمَنَّانِ وَبِالْقَوْلِ يَهْتَدُ الْمُرْتَضُوْنَ . مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسآءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيْدِ . بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأٓيَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِوَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


 

Khutbah II

 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا  


أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.


اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ  


اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اللهُمَّ أَعِزِّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.


عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


Khutbah Terbaru