• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Madura

Hebat, Ketua Komisariat IPPNU di Pamekasan Ini Ukir Ragam Prestasi Menulis

Hebat, Ketua Komisariat IPPNU di Pamekasan Ini Ukir Ragam Prestasi Menulis
Filtriatul Laili (baju batik) Ketua Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Miftahul Ulum Banyuayu, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan. (Foto: NOJ/ Syarofi).
Filtriatul Laili (baju batik) Ketua Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Miftahul Ulum Banyuayu, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan. (Foto: NOJ/ Syarofi).

Pamekasan, NU Online Jatim

Menulis bukan sesuatu yang mudah. Untuk bisa menulis, setiap orang harus melakukan proses yang super ekstra. Mulai dari banyak membaca buku, hidup di lingkungan literasi yang sehat, sehingga diharapkan bisa menjadi penulis yang bermutu.

 

Seperti yang telah dilakukan oleh Filtriatul Laili Ketua Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Miftahul Ulum Banyuayu, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan. Dengan menulis, dara kelahiran Desa Teja Barat, Kabupaten Pamekasan ini berhasil mengukir prestasi di taraf lokal maupun nasional.

 

Karya tulis bertajuk "Generasi Milenial Dalam Mensejahterakan Petani Garam di Madura melalui Pemberdayaan dan Pengenalan Pemasaran Garam Berbasis E-Marketing" berhasil menempatkan dirinya sebagai juara 3 dalam ajang lomba Polymer Days d STMI Politeknik Jakarta.

 

"Awalnya kami ragu dengan karya yang kami setor, takut panitia tidak puas. Sebab saat itu orang yang menulis karya tentang petani garam masih terbilang minim, tapi ketika di umumkan saya tidak menyangka bisa juara di event nasional ini," kata Tria kepada NU Online Jatim, Sabtu (31/10/2020).

 

Santri alumni Ponpes Miftahul Ulum Banyuayu ini juga berhasil juara 1 lomba essay se-IAIN Madura yang diadakan oleh UKK LPM Activita. "Saat itu kami membahas optimalisasi literasi mahasiswa melalui kajian Ormawa berbasis buzz group discussion yang digelar LPM Activita," ujar mahasiswa IAIN Madura tersebut.

 

Perempuan kelahiran 01 Februari 1998 itu juga memiliki tulisan yang berhasil dibukukan. Pertama adalah antologi essay ‘Menuju Tatanan Dunia Baru’ yang diselenggarakan oleh rumahliterasi.id, kedua antologi puisi yang diselenggarakan oleh Lintang Jawa, terakhir  antologi puisi pada  event pecinta tinta.

 

Keseriusan dan keuletan dalam menulis juga mengantarkan dirinya sebagai Wakil Pimpinan Redaksi Buletin Kiswah MA/ MTs Miftahul Ulum Banyuayu 2020, Pimpinan Redaksi Majalah Activita UKK LPM Activita 2020 dan Tim Redaksi Majalah Sosialita HMPS TIPS 2018-2019.

 

 

Pembina OSIS MA Miftahul Ulum Banyuayu ini juga mengatakan, dirinya memiliki keinginan untuk menulis berawal dari memperbanyak membaca buku dan menambah referensi-referensi bacaan.

 

"Lambat laun karena melihat senior-senior yang sukses di dunia literasi jadi terdorong dan ingin seperti mereka. Supaya punya karya, mengasah kemampuan juga, dan supaya orang-orang tahu kalau di dunia ini ada saya melalui karya," tegasnya.

 

Selain piawai dalam menulis, Tria juga aktif dalam berbagai organisasi kampus. Mulai dari Pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (HMP TIPS) 2019-2020 IAIN Madura, Pengurus Unit Kegiatan Khusus Lembaga Pers Mahasiswa (UKK LPM) Activita 2019-2020 IAIN Madura, Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa Pengembangan Intelektual dan Riset (UKM PI & Riset) 2019-2020 IAIN Madura.

 

"Alhamdulillah hingga kini masih bisa menyeimbangkan antara akademisi dan organisasi. Untuk dunia tulis menulis kami banyak menyerap di UKK LPM Activita," ungkapnya.

 

"Namun Setelah semester 6 kami mendapati panggilan ibu Nyai di Pesantren Banyuayu agar bisa membantu perkembangan pesantren dan NU," imbuhnya.

 

Dari situlah, Tria akhirnya mulai banyak beraktivitas dengan mengabdi di pesantren dan NU. "Setelah dipanggil, kami di beri amanah untuk mengajar disana dan akhirnya kami mengaktifkan IPPNU di sana," ulasnya.

 

Ia bercerita, di Pesantren Banyuayu itulah ia bisa melaksanakan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) IPPNU dengan peserta 800 orang lebih. "Saat itu kami menjadi ketua panitia dan alhamdulillah peserta sangat antusias," beber Tria.

 

Usai menggelar Makesta, akhirnya Tria  dipercaya dan diberi amanah baru sebagai Ketua PK IPPNU Miftahul Ulum Banyuayar 2020-2021 itu.


Editor:

Madura Terbaru