• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Madura

Mengelola Media, Kuatkan Dua Poin Penting Ini

Mengelola Media, Kuatkan Dua Poin Penting Ini
Tangkapan layar acara 'Sekolah Media' yang diadakan Tim Redaksi pcnusumenep.or.id secara virtual, Sabtu (07/11/2020) siang. (Foto: NOJ/ Habiburrahman).
Tangkapan layar acara 'Sekolah Media' yang diadakan Tim Redaksi pcnusumenep.or.id secara virtual, Sabtu (07/11/2020) siang. (Foto: NOJ/ Habiburrahman).

Sumenep, NU Online Jatim

Membuat website untuk media informasi adalah suatu hal yang mudah. Namun, mengelola dan mengembangkannya tidak semudah membuatnya. Dibutuhkan semangat dan keseriusan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada, serta modal finansial yang memadai.

 

Ungkapan tersebut disampaikan Syaifullah Ibnu Nawawi dalam acara 'Sekolah Media' yang diinisiasi oleh Tim Redaksi pcnusumenep.or.id. Acara yang mengusung tema 'Media NU: Pisau Tajam Melawan Propaganda' ini dilaksanakan secara virtual via Zoom Meeting, Sabtu (07/11/2020) siang.

 

Pemimpin Redaksi (Pemred) NU Online Jatim ini menegaskan, pengelolaan website NU Online di pusat dan wilayah itu membutuhkan biaya yang besar. Sebab, pengelolaan media informasi berbasis internet milik Nahdlatul Ulama tersebut berpedoman pada manajemen profesional.

 

Meski begitu, pengelolaan NU Online tidak terlepas dari semangat menebar informasi hikmah serta menjadi perangkat benteng NU di dunia maya. "Atas dasar itu, saya minta website resmi PCNU Sumenep nantinya dikelola secara professional. Sebagaimana lumrahnya lembaga usaha yang ada. Karena berbekal ikhlas dan pengabdian saja tidak cukup," tegas Syaifullah.

 

Pemred Majalah Aula ini juga meminta, Manajer atau Direktur memperhatikan hak dan kewajiban serta kesejahteraan tim redaksi dan pewarta. Selanjutnya, manajer harus mencari cara bagaimana awak media NU Sumenep didukung oleh PCNU setempat dalam segala hal. Atau juga bisa dilakukan kerjasama dengan beberapa sponsor untuk mendanai website ini. Karena soal pendanaan ini merupakan salah satu unsur yang akan menentukan derap langkah perjalanan dan pengembangan website tersebut.

 

"Dan perlu diketahui, setiap bulan di NU Online dan NU Online Jatim kru dan kontributor ditransfer ‘pengganti bisyaroh’ sebagai reward atas sumbangsihnya dalam mencari dan menulis," ungkapnya.

 

Dirinya pun meminta, bahwa para kontributor yang didelegasikan oleh setiap MWCNU dibekali pengetahuan. Seperti diadakan diklat atau ngaji jurnalistik. Selain itu, perlu juga dilakukan sosialisasi terkait aturan dan model penulisan di pcnusumenep.or.id kepada seluruh kontributor.

 

"Sehingga website tersebut memiliki karakteristik yang khas serta ada pembeda dengan website lain yang saat ini mulai menggurita," terangnya.

 

Syaifullah juga menjelaskan, beberapa tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang mesti dilakukan oleh masing-masing kru. Ia pun merinci secara gamblang dan lugas tugas-tugasnya mulai dari redaktur ahli hingga kontributor. Bahkan, ia mewanti-wanti agar nama-nama yang dimasukkan dalam dewan redaksi adalah orang-orang yang siap bekerja secara maksimal.

 

"Jangan asal comot saja. Kalau dia tidak bekerja secara maksimal dan meninggalkan tupoksinya, maka copot saja. Artinya, orang-orang yang dimasukkan dalam dewan redaksi tidak hanya numpang nama saja, tapi kerjanya juga harus jelas," tegasnya.

 

Alumni Pesantren Nurul Islam Bluto Sumenep ini juga menjabarkan terkait pola distribusi tulisan. "Untuk berita yang sifatnya straight news, cukup dinaikkan di situs resmi PCNU Sumenep. Tapi, jika sifatnya news value dan feature, bisa dikirimkan ke dapur redaksi NU Online dan NU Online Jatim," pintanya.

 

Sementara itu, Romza dalam kesempatan tersebut memberikan gambaran pengelolaan website berdasarkan pengalamannya. Salah satunya saat mengelola website salah satu PCNU di Jawa Timur. Menurutnya, penyebab website media informasi tidak maksimal pengembangannya bahkan terancam terhenti salah satunya karena faktor SDM yang tidak memadai.

 

"Padahal, untuk kebutuhan finansial kami dibantu oleh PCNU pada waktu itu. Jadi, yang terpenting dalam pengelolaan website itu utamanya dua hal, yakni SDM yang kuat dan finansial yang memadai," ujarnya.

 

Redaktur NU Online Jatim ini juga mengapresiasi kinerja kontributor Sumenep selama ini. Disebutkan, bahwa kontributor yang paling produktif se-Jawa Timur adalah kontributor dari Kabupaten Sumenep untuk NU Online Jatim.  "Kiriman berita paling banyak ke kami di redaksi berasal dari kontributor di Sumenep. Secara kuantitas dan kualitas tulisan kontributor Sumenep memang baik," ucapnya.

 


 

Mantan wartawan Jawa Pos Radar Jombang ini juga mengingatkan supaya pencapaian tersebut tidak cukup dijadikan kebanggaan. Namun harus tetap dikembangkan untuk semakin lebih baik. "Semoga Sumenep terus melahirkan penulis berkualitas yang progresif ke depannya," harap pria asal Pulau Giliraja Sumenep yang kini berdomisili di Jombang ini.

 

Editor: Romza


Editor:

Madura Terbaru