• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Madura

Mengulas Sejarah Penetapan Muharram sebagai Awal Bulan Hijriyah

Mengulas Sejarah Penetapan Muharram sebagai Awal Bulan Hijriyah
Kiai Moh Ali Maimun Saedy (pegang mik), saat peringatan 10 Muharram 1445 oleh PAC MDS Rijalul Ansor Pragaan, Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi)
Kiai Moh Ali Maimun Saedy (pegang mik), saat peringatan 10 Muharram 1445 oleh PAC MDS Rijalul Ansor Pragaan, Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Dewan Masyayikh Pondok Pesantren Al-Ibrohimiy Masaran, Sentol Daya, Pragaan, Sumenep, Kiai Moh Ali Maimun Saedy menceritakan, kalender Islam (hijriyah) sudah ada sejak dulu sebelum Rasulullah SAW lahir ke dunia. Orang Arab menyebutnya Attaqwim Al-Qamari. Sedangkan penetapannya di masa kepemimpinan Sayyidina Umar bin Khattab.

 

Pernyataan ini disampaikan saat mengisi peringatan 10 Muharram 1445 dihelat oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor (MDSRA) Pragaan. Kegiatan tersebut dipusatkan di aula Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan, Sumenep.

 

“Bermula ada seorang gubernur yang bernama Abu Musa Al-Asy’ari yang mengirim surat ke amirul mikminin. Hanya saja di dalam surat itu tidak menyertakan tanggal pengiriman. Saking banyaknya surat yang menumpuk, Umar kebingungan karena tidak bisa membedakan surat yang pertama kali harus dibalas,” ujarnya dalam tayangan kanal youtube TVNU Pragaan, diakses Ahad (30/07/2023).

 

Ia menambahkan, sejak itulah sahabat berinisiatif untuk membuat kalender Islam, karena hal ini erat kaitannya dengan persoalan pemerintahan dan ibadah umat Islam. Ia mengutarakan, banyak opsi yang muncul untuk menetapkkan awal bulan. Mulai dari semenjak Nabi lahir, kewafatannnya, dan lain sebagainya.

 

“Namun yang ditetapkan awal bulan hijriyah adalah Muharram atau awal mula Nabi merencanakan hijrah ke Madinah,” kata alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri itu.

 

Disebutkan, bulan Muharram dan bulan yang lainnya ditetapkan berdasarkan seleksi alam yang sejak dulu ada. Bahkan bulan-bulan itu bisa dideteksi oleh manusia. Sebagaimana di dalam Fathul Muin, pada 10 Muharram terjadi fenomana yang patut diteladani, seperti diturunkannya Nabi Adam ke bumi dan taubatnya diterima oleh Allah.

 

“Contoh lain dari peristiwa penting yang dialami para nabi ialah yang terjadi pada Nabi Nuh, terbebas dari banjir besar, dan kisah nabi yang lainnya,” ungkapnya.

 

Tak hanya itu, hitungan bulan hijriyah yang berjumlah 12 ada di lauhul mahfudz. Jadi, kejadian-kejadian masa lalu sebelum nabi hijrah ke Madinah bisa dideteksi, karena kodifikasinya sudah ada sejak dulu. Sementara di dalam sejarah, hijrah nabi terealisasi pada bulan Rabiul Awal. Di bulan Muharram, nabi telah merencanakan hijrah itu.

 

“Inilah sejarah hijrah nabi yang mestinya warga merefleksikan diri di bulan Muharram, agar manusia teruss berupaya hijrah kepada hal-hal kebaikan,” tandasnya.


Madura Terbaru