• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Malang Raya

Gus Dur, Bapak Pluralisme yang Mengedepankan Toleransi

Gus Dur, Bapak Pluralisme yang Mengedepankan Toleransi
KH Abdurrahman Wahid. (Foto: NOJ/aj)
KH Abdurrahman Wahid. (Foto: NOJ/aj)

Malang, NU Online Jatim

Memasuki bulan Desember, ingatan warga nahdliyin selalu tertuju pada hari wafatnya KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang merupakan mantan presiden RI dari kalangan santri. Di saat-saat seperti ini pula banyak kalangan masyarakat yang merefleksikan sejarah dan warisan Gus Dur sebagai wujud kecintaannya.

 

Sama halnya dengan Pengurus Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Islam Malang (Unisma). Organisasi pelajar NU di tingkatan perguruan tinggi ini menggelar tahlil akbar untuk memperingati haul Gus Dur pada Kamis (10/12/2020).

 

Menurut Ketua PKPT IPNU Unisma, Yoga Klody peringatan yang mengangkat tema 'Meneladani Sikap dan Perilaku Gus Dur' ini bertujuan untuk mengenalkan sosok Gus Dur lebih dalam kepada generasi muda Nahdlatul Ulama (NU).

 

"Tema tersebut diusung agar kita bisa mengenang sosok Gus Dur lebih mendalam," katanya.

 

Selain itu, sikap Gus Dur yang selalu mengedepankan toleransi adalah teladan yang tidak lekang oleh zaman.

 

"Gus Dur adalah seorang ulama sekaligus tokoh politik yang dikenal sebagai bapak pluralisme dan selalu mengedepankan toleransi. Oleh karena itu kita harus bisa menaladani sikap ramahnya setiap saat," terangnya.

 

Mahasiswa jurusan Matematika Unisma ini juga mengakui tentang gaya kepemimpinan Gus Dur yang luar biasa dan belum ada penggantinya.

 

"Apalagi sosok pribadi Gus Dur merupakan aset bangsa yang sampai saat ini masih belum ada penggantinya, termasuk gaya kepemimpinannya yang selalu out of the box," ungkapnya.

 

Dirinya juga berpesan agar peringatan haul masyayikh NU bisa digelar secara rutin.

 

"Memperingati haul para masyayikh memang harus menjadi tradisi bagi mahasiswa-mahasiswa NU terutama badan otonom PKPT IPNU IPPNU," pungkasnya.

 

 

Penulis: Ikbar Zakariya

Editor: Risma Savhira


Malang Raya Terbaru