Malang, NU Online Jatim
Kebersamaan haruslah dijaga dalam segala momentum yang ada. Hal ini terlihat dari pelantikan raya yang diadakan oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Gunungrejo dan Badan Otonom (Banom) yang ada di wilayah setempat. Kegiatan ini bertemakan 'Membangun Generasi Nahdlatul Ulama Desa Gunungrejo Lebih Bersinergi.' Pelantikan Raya sekaligus memperingati Hari Lahir (Harlah) NU dan Banom ini dilaksanakan di Gedung Serbaguna Panti Asuhan Nurul Huda Gunungrejo, Singosari, Kabupaten Malang pada Ahad (21/03/2021) pagi.
Kegiatan ini terbilang unik dikarenakan pelantikan yang di adakan secara bersamaan dari PRNU, PR Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan PR Gerakan Pemuda (GP) Ansor desa setempat.
Dalam kegiatan ini juga dihadiri oleh ketua Banom dan lembaga NU. Serta dihadiri oleh perwakilan perangkat Desa Gunungrejo sebagai bentuk dukungan Pemerintah Desa Gunungrejo kepada kegiatan NU di ranting setempat. Perlu diketahui bahwa Gunungrejo ini merupakan akses terakhir jalan menuju Gunung Arjuno dari wilayah Singosari.
"Terkait pelantikan raya ini memang sengaja kami adakan mengingat hampir semua Banom yang ada termasuk pengurus NU juga baru saja melaksanakan konferensi. Oleh karena itu kami adakan kegiatan ini untuk menumbuhkan rasa saling memiliki antar Banom yang ada agar lebih sinergi nantinya," kata Rio Hendrik, Ketua Pelaksana Pelantikan Raya.
Rio sapaan akrabnya juga menjelaskan akan keinginannya agar sinergitas terjalin dengan baik nantinya.
"Semoga kegiatan ini bisa membawa nama NU lebih baik lagi. Terutama sinergitas golongan tua dan golongan muda. Terpenting yakni yang tua lebih menghargai yang muda, dan yang muda lebih menghormati yang tua," harapnya.
Hal yang sama juga diharapkan oleh Ketua PRNU Gunungrejo yakni akan kebersamaan yang harus dilestarikan.
"Kami sangat mengharapkan kolaborasi antar pengurus NU dan Banom yang ada. Tentunya kami tetap mengharapkan ke depan tetap satu komando untuk masa depan ranting yang lebih baik," tegas Ustadz Ahmad Istiono, Ketua PRNU Gunungrejo.
Senada dengan Ketua PRNU, sambutan baik juga di sampaikan oleh Ketua MWCNU Singosari bahwa geliat PRNU di Singosari rata-rata masih berjalan semarak walaupun diterpa pandemi tentunya dengan komunikasi dengan pemerintah desa setempat.
"PRNU Gununugrejo ini adalah pengukuhan ketiga setelah Ardimulyo dan Randuagung. Setiap ranting yang ada sampai saat ini masih tetap bahu membahu membuat dan melaksanakan programnya dalam rangka pengembangan organisasi. Dan kami dari MWCNU selalu mengimbau agar PRNU wajib menerapkan protokolr kesehatan 9M ala MWCNU Singosari yakni Memakai Masker, Mencuci Tangan, Memeriksa Suhu, Menjaga Jarak, Menghindari Himpitan Kerumunan, Mengantisipasi Berjabat Tangan, Membatasi Waktu Maksimal 2 Jam, Membatasi Jumlah, dan Membaca Do'a Bersama," terang Gus Muhammad Firdausi Al Hafidz.
Gus Fir sapaan akrabnya juga menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini harus tetap dilaksanakan dan jangan terlalu cepat merubah kepanitiaan.
"Kami berharap kegiatan seperti ini harus tetap dilanjutkan karena sebagai bentuk kerukunan Banom yang ada di ranting. Kemudian nantinya panitia besarnya tetap cuma momentumnya berbeda misal peringatan Isra' Mi'raj, Maulid Nabi, dan lain-lain. Nantinya mungkin kepanitiaan bisa berganti setiap tiga tahun sekali," tandas Pengasuh Pondok Pesantren Hufadz Darul Qur'an (PPHDQ) Watugede Singosari tesebut.
Editor: Risma Savhira
