• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

800 Pasangan akan Menikah, Wagub Jatim Antisipasi Klaster Hajatan

800 Pasangan akan Menikah, Wagub Jatim Antisipasi Klaster Hajatan
Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak. (Foto: NOJ/Humas Pemprov Jatim)
Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak. (Foto: NOJ/Humas Pemprov Jatim)

Surabaya, NU Online Jatim

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak mengingatkan seluruh pemangku kebijakan dan elemen masyarakat di 38 kabupaten/kota mengingatkan akan potensi timbulnya klaster baru Covid-19 dalam waktu dekat ini, termasuk klaster hajatan. Sebab, berdasarkan data dari Kementerian Agama, dalam waktu dekat bakal banyak pasangan yang melangsungkan akad nikah.

 

Suami dari aktris Arumi Bachsin itu menuturkan, berdasarkan data dari Kantor Urusan Agama dan Kemenag RI, dalam waktu dekat ada sebanyak 800 pasangan yang akan melangsungkan pernikahan, sebagian di antaranya di Jawa Timur. Hal itu menurutnya perlu menjadi perhatian guna mengantisipasi timbulnya klaster hajatan.

 

“Tentu ini menjadi atensi kita bersama. Mungkin ada peraturan, akad diperbolehkan tapi hajatan untuk sementara waktu ditiadakan," kata Emil Dardak saat rapat koordinasi bersama seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Mojokerto beserta Forkopimda Kab Mojokerto di Pendopo kabupaten setempat, Selasa (29/06/2021) malam.

 

Rapat digelar di Kabupaten Mojokerto karena di daerah tersebut angka kasus Covid-19 mengalami peningkatan. Dari hasil rapat koordinasi tersebut, Emil menyampaikan beberapa tindakan yang sudah dilakukan Pemkab Mojokerto dalam menangani lonjakan kasus Covid-19. Salah satunya mengantisipasi klaster hajatan pernikahan.  

 

Kedua, sebagai kawasan industri dan tulang punggung ekonomi Jatim, Emil mengimbau Pemkab Mojokerto untuk berkoordinasi dan berkomunikasi dengan beberapa perusahaan agar mengawasi sekaligus mendata para pekerja yang tidak ber KTP Mojokerto. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah para pekerja pulang atau bolak balik ke kampung halamannya.

 

"Biasanya, mereka memiliki potensi sangat tinggi untuk pulang ke kampung halaman, utamanya di akhir pekan," ujar mantan Bupati Trenggalek itu.

 

Ketiga, potensi adanya penyebaran virus mutasi varian baru delta B 1617.2 dinilai sangat cepat. Emil pun meminta kepada rumah sakit di Kab. Mojokerto agar selektif menerima kunjungan di tengah kondisi melonjaknya kembali virus Covid-19.

 

Apalagi, saat ini total ketersediaan kapasitas tempat tidur di Kabupaten Mojokerto sebanyak 539 unit. Rinciannya, 380 bed di RS khusus bagi pasien penderita Covid-19 gejala sedang hingga berat. Sedangkan untuk gejala ringan dirawat di puskesmas yang menyediakan 139 bed 20 bed untuk ICU di rumah sakit.

 

Terakhir soal klaster. Emil menyampaikan, saat ini terdapat 472 klaster dari total 1.342 kasus di Jatim. Untuk mencegah munculnya klaster baru, ia berharap agar Pemkab Mojokerto meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan tracing.

 

"Arahan Ibu Gubernur Khofifah, BPBD akan terus memantau sinergi apa yang bisa kita bangun dalam kaitan dengan proses tracing," ucap Emil.

 

Editor: Nur Faishal


Metropolis Terbaru