• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Gus Ali: Tuluskan Niat agar Amal Lebih Bermakna

Gus Ali: Tuluskan Niat agar Amal Lebih Bermakna
KH Agus Ali Masyhuri, Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo. (Foto: pwnujatim.or.id)
KH Agus Ali Masyhuri, Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo. (Foto: pwnujatim.or.id)

Surabaya, NU Online Jatim

Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo, KH Agus Ali Masyhuri menjelaskan banyak amal biasa menjadi bermakna karena dibungkus dengan niat yang tulus dan benar. Namun, banyak kewajiban menjadi sia-sia karena tidak dibarengi dengan niat yang tulus dan benar.  

 

"Pandai-pandailah menata niat, karena bagusnya niat akan menemukan kualitas amal," kata Gus Ali, panggilan akrabnya, saat mengisi Istighotsah dan Doa Bersama yang diadakan Majelis Telkomsel Taqwa belum lama ini dilansir NU Online.

 

Disebutkan oleh Gus Ali, ada sebuah hadits yang dikenal oleh umat Islam yang menyatakan Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niat, dan setiap orang hanya mendapatkan apa yang ia niatkan.

 

Gus Ali menceritakan, dalam satu kesempatan seorang sufi besar pada zamannya, Dzun-Nun al-Mishri pernah ditanya oleh salah satu pengikut setianya. "Syekh, tanda seseorang mempunyai niat benar dalam beramal itu gimana?" cerita Gus Ali.

 

"Ternyata Dzun-Nun al-Mishri jawabnya cukup cerdas. Tanda seseorang mempunyai niat benar dalam beramal salah satu tidak malas. Bergerak maju bukan bergerak mundur, optimis bukan pesimis," tuturnya.  

 

Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim itu mengatakan, tanda berikutnya dari seseorang punya niat beramal bila menemukan kesulitan dan hambatan, ia senantiasa sabar, ulet, dan tahan banting.

 

"Ketiga, tanda seseorang punya niat benar dalam beramal, bila beramal bergantung hanya kepada Allah bukan bergantung kepada selain Allah," ujarnya.

 

Menurut Gus Ali, adanya wabah Covid-19 yang menimpa termasuk masyarakat Indonesia, harus ditanggapi dengan cerdas yakni kesadaran bahwa sebenarnya Allah sedang menyapa hamba-Nya.

 

“Allah ingin mengetahui relung hati kita  yang paling dalam. Wabah ini kita kembalinya kepada Allah atau kembali kepada selain Allah. Hasbunallah wa ni’mal waqil, cukuplah Allah sebagai pelindung dan penolong. Hasbunallah wa ni’mal waqil, ni’mal maula wa ni’mannasir," urainya.


Metropolis Terbaru