• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Metropolis

Haul Gus Dur, Posnu Kampanye Moderasi Beragama dengan Beragam Acara

Haul Gus Dur, Posnu Kampanye Moderasi Beragama dengan Beragam Acara
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Surabaya, NU Online Jatim

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Poros Sahabat Nusantara (Posnu) menggelar beragam kegiatan dalam rangka Haul KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sekaligus kampanye moderasi beragama. Berbagai kegiatan itu dilaksanakan secara hybrid bekerja sama dengan sejumlah elemen.

 

Elina Dian Karmila, Ketua Umum DPP Posnu menjelaskan, moderasi beragama merupakan usaha kreatif untuk mengembangkan suatu sikap keberagaman di tengah berbagai desakan ketegangan (constrains). Seperti antara klaim kebenaran absolut dan subjektivitas, antara interpretasi literal dan penolakan yang arogan atas ajaran agama.

 

Ia melanjutkan, komitmen utama moderasi beragama terhadap toleransi yang menjadikannya sebagai cara terbaik untuk menghadapi radikalisme agama, yang mengancam kehidupan beragama itu sendiri.

 

“Untuk itulah kami menginisiasi gelaran moderasi beragama untuk Indonesia bermartabat dalam bingkai peringatan Natal dan Haul Gus Dur,” katanya dalam rilis yang diterima NU Online Jatim, Rabu (29/12/2021).

 

Elina kemudian merinci kegiatan yang diinisiasi Posnu tersebut. Yaitu mulai dari kampanye media sosial, aksi nyata 'berbagi untuk persaudaraan' di 10 kabupaten, Seminar Nasional Moderasi Beragama, Lokakarya Menepis Prasangka, dan Testimoni serta Doa bersama untuk Gus Dur.

 

Dalam kegiatan tersebut, Posnu menggandeng berbagai lembaga sosial dan sosial keagamaan ataupun kemasyarakatan lainnya. Di antaranya Komunitas Nostra Aetate Paskalis, LKPMB Indonesia, ICRP, dan Perkumpulan Amerta.

 

Adapun acara puncak gelaran moderasi beragama untuk Indonesia bermartabat ini berupa testimoni dan doa bersama untuk Gus Dur. Kegiatan ini akan dilakukan oleh semua 10 tokoh agama dan penghayat.

 

Rencananya, kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara hybrid di Jakarta, dan area makam Gus Dur pada Kamis, 30 Desember 2021 mendatang.

 

“Natal dan Haul Gus Dur, merupakan momentum yang sangat penting untuk melakukan refleksi bagi umat beragama. Kelahiran junjungan umat Kristiani dan wafatnya Gus Dur sebagai tokoh toleransi di Indonesia merupakan hal yang perlu diperingati sebagai insan moderat dalam beragama,” ungkap Elina.

  

Ia juga menyatakan bahwa selain meningkatkan silaturahmi umat beragama, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam menjunjung tinggi sikap agama yang moderat dan menciptakan kedamaian bagi negara Indonesia.


Editor:

Metropolis Terbaru