Surabaya, NU Online Jatim
Calon jamaah haji dari Lumajang dikabarkan wafat saat tiba di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (13/6/2023). Yang bersangkutan adalah bernama Suwarni (75) warga Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan Lumajang.
Kepastian tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang, H Muhammad Muslim. Menurutnya, sesaat setelah pesawat mendarat di bandara, Suwarni dan para jamaah lain beranjak turun dari pesawat. Saat itu, Suwarni yang sudah berusia lanjut dibantu turun oleh Fahma sambil berpegangan tangga pesawat.
Di tengah-tengah menuruni tangga, Suwarni tampak lemas dan duduk di anak tangga sambil tangannya tetap berpegangan kepada Fahma. Melihat kondisi itu, Fahma berteriak minta tolong kepada petugas dan langsung diberikan pertolongan pertama di bandara.
"Jadi dia pegangan temannya dan tangga dalam keadaan tangannya dingin gemetar, temannya minta tolong," kata H Muslim sebagaimana dilansir Kompas.
Kondisi Suwarni yang terus menurun membuatnya dilarikan ke klinik haji Jeddah sebelum dirujuk ke RS King Abdul Aziz. Selang 30 menit usai mendapat perawatan tim dokter, Suwarni dinyatakan meninggal dunia. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Jeddah, Saudi Arabia.
"Dugaannya serangan jantung. dr. Nuim yang menangani sudah berusaha maksimal tapi nyawanya tidak tertolong. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di sini," terang H Muslim.
Sebelumnya, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, H Husnul Maram bahwa ada 3 jamaah haji asal Jatim yang meninggal di Tanah Suci. Yakni adalah BSS (76 tahun) asal Kabupaten Sumenep, ASM (61) asal Kabupaten Malang, dan M (59) dari Kabupaten Sidoarjo.
"Dengan adanya tambahan 3 orang yang wafat tersebut, total jamaah haji Jawa Timur yang wafat di tanah suci sejumlah 13 orang. Atau 32 persen dari total nasional 41 orang," kata Maram, Senin (12/06/2023).
Dirinya melanjutkan, selain itu, ada 6 jamaah haji Embarkasi Surabaya yang tertunda keberangkatannya dan masih menjalani perawatan di RSU Haji. Selain 6 jamaah yang sakit, ada 3 pendampingnya yang juga turut menunda keberangkatan ke Tanah Suci. Ketika sudah memungkinkan untuk diberangkatkan, semuanya akan langsung diberangkatkan.
