Kasus Kematian Covid-19 Tinggi, NU Jatim Bentuk Relawan Pemulasaraan Jenazah
Sabtu, 10 Juli 2021 | 22:00 WIB
Risma Savhira
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Kasus positif Covid-19 melonjak tajam. Bahkan pemerintah menyebut fenomena ini merupakan gelombang Covid-19 yang kedua. Angka positif yang tinggi tersebut turut diperkeruh dengan jumlah kematian yang tinggi pula. Banyak rumah sakit yang menjadi rujukan Covid-19 kewalahan dalam menangani jenazah Covid-19.
Merespons hal tersebut, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Jawa Timur, dr Hidayatullah menginisiasi pembentukan relawan NU untuk membantu pemulasaraan jenazah Covid-19.
“Saat ini kasus pasien yang isolasi mandiri lalu wafat di rumah semakin banyak. Sehingga menimbulkan keresahan dan kebingungan dari pihak keluarga dan tetangga bagaimana cara melakukan pemulasaraan jenazah Covid-19 yang baik dan benar secara medik dan syar’i,” kata dr Hidayatullah, Sabtu (10/07/2021).
Dokter Hidayatullah menambahkan, bila bergantung pada satgas Covid-19 di desa, Puskesmas atau RS setempat pasti akan tertangani lama, bahkan bisa tidak tertangani. Akibatnya, jenazah akan terlantar di rumah.
“Beban kerja petugas satgas Covid-19, Puskesmas dan RS sudah over untuk menangani pasien dan jenazah Covid-19. Sampai-sampai sering kita dengar jenazah antre untuk ditangani. Oleh karena itu, relawan NU ini sangat penting untuk membantu pemulasaraan jenzah tersebut. Karena jenazah yang tidak segera dirawat dari segi agama tidak baik dan dari segi medis juga dikhawatirkan penularannya,” tambahnya.
Direktur RS Siti Hajar Sidoarjo tersebut mengungkapkan jika nantinya para relawan akan terdiri dari berbagai lembaga dan badan otonom NU.
“Nanti kita akan bersinergi dengan berbagai lembaga dan badan otonom di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim serta Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) untuk merekrut dan melatih relawan-relawan NU ini agar bisa merawat jenzah dengan baik mulai dari memandikan, mensterilkan, hingga memakamkan. Dan kita upayakan pelatihan ini benar-benar sesuai syariah dan medis,” ungkapnya.
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
3
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
4
Ratusan Santri Pagar Nusa Malang Meriahkan Kejurcab III
5
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
6
Tingkatkan Kompetensi Guru, LP Ma’arif NU Blitar Gelar Workshop Deep Learning
Terkini
Lihat Semua