• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 16 April 2024

Metropolis

Konser 1001 Malam, Gus dan Ning Jatim Syiar 1 Abad NU di Unair

Konser 1001 Malam, Gus dan Ning Jatim Syiar 1 Abad NU di Unair
Konser 1001 malam dalam rangka syair 1 Abad NU oleh PWNU Jatim di Unair Surabaya, Kamis (23/02/2023). (Foto: NOJ/ A Habiburrahman)
Konser 1001 malam dalam rangka syair 1 Abad NU oleh PWNU Jatim di Unair Surabaya, Kamis (23/02/2023). (Foto: NOJ/ A Habiburrahman)

Surabaya, NU Online Jatim

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim menggelar konser 1001 malam dalam rangka syiar 1 Abad NU. Kegiatan yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini dipusatkan di Airlangga Convention Center (ACC), Kota Surabaya, Kamis (23/02/2023). Sejumlah Gus dan Ning dijadwalkan akan hadir dan menyampaikan beberapa hal kepada mahasiswa.


Wakil Ketua Panitia Peringatan 1 Abad NU oleh PWNU Jatim, Nashruddin Ali menyampaikan, tujuan agenda tersebut agar dakwah NU semakin massif dan menyentuh dunia kampus, khususnya sivitas akademika dan mahasiswa. Serta, agar Gus dan Ning pendakwah dari kalangan NU di Jawa Timur semakin dikenal.


“Kegiatan ini untuk memperkenalkan Gus dan Ning pendakwah dari kalangan NU ke dunia kampus,” ujarnya.


Dirinya berharap para mahasiswa pasca kegiatan ini mau belajar agama kepada guru yang memiliki sanad keilmuan yang jelas dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.


“Ber-NU itu mudah, apapun latar belakang profesinya selama itu bermanfaat bagi sesama dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah, maka itulah sejatinya NU,” terang pria yang juga Wakil Bendahara PWNU Jatim ini.


Sementara itu, Rektor Unair Prof Muhammad Nasih menyampaikan, kegiatan tersebut bentuk sikap adaptif NU dengan kesenangan anak muda atau mahasiswa. Sebab, hal yang demikian harus diakomodir sebagai upaya merangkul dan menjaganya agar tidak terpapar pemahaman tertentu.


“Misalnya ya berkaitan dengan kesenangan bermusik, itu harus kita akomodir. Itu bagian dari bagaimana kita mengintervensi agar mereka juga menyenangi,” ucapnya.


Namun demikian, hal itu harus ada koridornya dan disesuaikan dengan paham Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah. Selain itu, hendaknya pula mengandung pesan moral yang patut dijadikan pelajaran dalam kehidupan.


“Ya, tentu ada koridornya. Kita tidak ingin nyanyi-nyanyi saja tanpa ada pesan moralnya di sana,” katanya.


Ia menegaskan, bahwa Nahdlatul Ulama kaya dengan tradisi dan budaya. Hal demikian menurutnya hendaknya dilakukan modernisasi agar lebih adaptif dengan kondisi zaman. Disebutkan, yang dilakukan modernisasi bukan pada aspek value (nilai), tapi hal-hal yang berkaitan dengan kemasan.


“Nah, kalau kemasannya itu-itu aja, tidak diapa-apain, ya ketinggalan, tidak ada orang suka. Apalagi anak muda para mahasiswa. Sehingga yang kaya makna itu harus dibungkus sedemikian rupa,” pungkasnya.


Kegiatan ini dihadiri pendakwah milenial dari kalangan NU di Jawa Timur. Di antaranya, Gus Reza Lirboyo, Gus Amak Pasuruan, Ning Nihayah Trenggalek, dan Ning Widad Pasuruan. Hingga berita ditulis kegiatan masih berlangsung.


Metropolis Terbaru