• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Metropolis

Langkah Serius Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional KH Bisri Syansuri

Langkah Serius Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional KH Bisri Syansuri
KH Bisri Syansuri. (Foto: NOJ/Alif)
KH Bisri Syansuri. (Foto: NOJ/Alif)

Jombang, NU Online Jatim

KH Bisri Syansuri adalah salah satu ulama yang ikut serta berjuang dalam mendirikan Nahdlatul Ulama (NU). Tidak hanya itu, Kiai Bisri bersama Nyai Khadijah adalah pendiri pesantren putri pertama di Indonesia pada tahun 1917. Kiai Bisri juga dikenal sebagai ulama rujukan ilmu ushul fiqih di Indonesia. Tidak heran jika Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang yang didirikannya dulu, kini menjadi pesantren besar yang menjadi tempat para santri dari seluruh penjuru nusantara untuk menimba ilmu.

 

Melihat perannya yang begitu besar, para alumni Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif yang berdomisili di Jakarta berinisiatif ingin mengajukan Kiai Bisri sebagai pahlawan nasional. Gerakan ini dimulai pada 12 November 2019 dengan segera meminta izin dzurriyah sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Maarif yaitu KH Abdussalam Shohib ketika sedang berkunjung ke Jakarta.

 

“Kemudian para alumni segera membentuk tim panitia di bawah naungan lembaga Bisri Syansuri Research Center (BRC). Tim panitia ini menggelar rapat perdana di rumah Gus Halim di Jakarta yang dihadiri oleh Gus Salam, keluarga, dan alumni,” kata Ahmad Athoillah, Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jumat (26/02/2021).

 

Menurut pria yang akrab disapa Mas Atho’ ini, dalam memenuhi persyaratan teknis, tim pengusul segera mencari data terkait segala sesuatu yang berhubungan dengan perjuangan Kiai Bisri.

 

“Pencarian data dimulai dari tanggal 20 November 2019 hingga 05 Februari 2020. Dimulai dari kantor pusat data Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Perpusnas RI, Perpustakaan DPR RI, bahkan sampai wawancara kepada para dzurriyah dan murid-murid Kiai Bisri yang masih hidup di berbagai daerah. Serta dengan mengumpulkan karya-karya tulis Kiai Bisri yang masih berserakan di mana-mana. Tim pengusul keliling Jawa untuk mengumpulkan data,” ungkapnya.

 

Tidak berhenti di situ, pada 18 Maret 2020 setelah semua berkas lengkap, Tim Peneliti dan Pengkaji  Gelar Daerah (TP2GD) Kabupaten Jombang menyatakan bahwa KH Bisri Syansuri telah memenuhi persyaratan sebagai pahlawan nasional dalam sidang.

 

“Selanjutnya kami mengirim semua berkas ke Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur agar pengusulan gelar pahlawan diteruskan di tingkat Provinsi,” ujarnya.

 

Anggota DPRD Jawa Timur ini menjelaskan, bahwa di tingkat Provinsi  Jawa Timur, pengusulan gelar pahlawan KH Bisri Syansuri kembali disidangkan dalam sidang TP2GD Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2020.

 

“Alhamdulllah tim pengusul gelar pahlawan Kiai Bisri kembali berhasil menjawab semua pertanyaan para penguji dari TP2GD Provinsi Jawa Timur. Sehingga memutuskan bahwa Kiai Bisri telah memenuhi persyaratan sebagai pahlawan nasional. Kemudian disusul dengan turunnya surat rekomendasi dari Gubernur Jawa Timur yang merekomendasikan Kiai Bisri untuk diangkat sebagai pahlawan nasional,” jelasnya.

 

Setelah lulus verifikasi ketokohan dan berkas di tingkat Provinsi Jawa Timur, pengusulan gelar pahlawan Kiai Bisri selanjutnya melaksanakan seminar nasional secara daring pada tanggal 20 Mei 2020.

 

“Kemudian dilanjutkan dengan mengikuti proses seleksi di tingkat (TP2GP) Kementerian Sosial RI pada tanggal 28 Mei 2020. Dan dinyatakan lulus verifikasi sehingga diadakan verifikasi lapangan di Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif pada tanggal 22 Juli 2020,” ucapnya.

 

Verifikasi lapangan menyatakan bahwa Kiai Bisri memang layak untuk diangkat sebagai pahlawan nasional menyusul  Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Chasbullah yang telah lebih dahulu diangkat negara menjadi pahlawan nasional. Karena keduanya adalah teman sahabat karib sekaligus partner seperjuangan Kiai Bisri yang tidak bisa dipisahkan, sehingga ketiganya sering disebut sebagai tiga serangkai dalam berjuang.

 

Setelah lulus seleksi di tingkat Kementerian Sosial RI, tahapan pengusulan Kiai Bisri ebagai pahlawan nasional naik proses di Dewan Gelar yang beranggotakan tujuh orang dengan diketuai oleh Menteri Koordiantor Politik Hukum dan HAM.

 

“Dari dewan gelar inilah nama-nama calon pahlawan nasional akan masuk ke meja presiden untuk dimintakan persetujuan sebagai penentu akhir gelar pahlawan nasional. Dan pada 10 November 2020 kemarin presiden belum berkenan untuk mengangkat Kiai Bisri sebagai pahlawan nasional. Memang tidak ada satupun tokoh bangsa dari kalangan ulama yang diangkat presiden sebagai pahlawan nasional pada tahun 2020,” terangnya.

 

Mas Atho’ menambahkan, bahwa kendati demikian, tim pengusul tetap mengikuti arahan Kementerian Sosial RI untuk mengajukan pengusulan ulang di tahun 2021.

 

“Kami akan terus berusaha dengan kembali mengajukan surat resmi pengusulan ulang gelar pahlawan nasional untuk Kiai Bisri ke Dinas Sosial Kabupaten Jombang. Alhamdulillah surat tersebut sudah diproses dan sekarang sudah naik proses di tingkat Provinsi Jatim,” tambahnya.

 

Dirinya memohon doa kepada seluruh masyarakat, alumni Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, dan semua pihak agar pengusulan ini berjalan dengan lancar.

 

“Kami mohon doa serta dukungan agar pengusulan ini lancar dan bisa diterima di tahun 2021,” pungkasny.


Metropolis Terbaru