• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Metropolis

Lewat Lukisan, Lesbumi Jatim Sumbang Pembangunan Menara 17 Rp500 Juta

Lewat Lukisan, Lesbumi Jatim Sumbang Pembangunan Menara 17 Rp500 Juta
Lukisan karya Ketua Lesbumi Jatim, Ki Nonot, yang laku Rp500 juta dan disumbangkan untuk pembangunan gedung Menara 17 PWNU Jatim. (Foto: WhatsApp)
Lukisan karya Ketua Lesbumi Jatim, Ki Nonot, yang laku Rp500 juta dan disumbangkan untuk pembangunan gedung Menara 17 PWNU Jatim. (Foto: WhatsApp)

Surabaya, NU Online Jatim

Melalui lukisan, Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama Jawa Timur turut berperan dalam pembangunan gedung baru PWNU Jatim, Menara 17. Caranya, lukisan karya Nonot Sukrasmono alias Ki Nonot bertema Menara 17 dilelang dan hasilnya didonasikan untuk pembangunan gedung. Alhamdulillah, lukisan tersebut laku Rp500 juta.

 

Lelang lukisan karya Ki Nonot itu dilakukan dalam acara ground breaking atau peletakan batu pertama Menara 17di halaman parkir kantor PWNU Jatim di Jalan Masjid Al-Akbar Surabaya, Ahad (03/10/2021). Lukisan tersebut terjual kepada Kusnadi, Ketua DPRD yang juga Ketua DPD PDIP Jawa Timur.

 

Ki Nonot mengaku senang lukisannya laku dengan harga lumayan besar. Dengan begitu Lesbumi ikut andil dalam pembangunan gedung baru setinggi 17 lantai itu. “Kami dari Lesbumi NU Jatim, kan, memang ikut berpartisipasi dalam pembangunan gedung baru 17 lantai PWNU Jatim itu, tapi tidak punya uang. Kemudian berinisiatif membuat lukisan dan dilelang,” ujarnya.

 

Dia menjelaskan, lukisan gedung Menara 17 dibuat dua hari sebelum acara peletakan batu pertama. Karena dikejar deadline, dia melukis dengan teknik cepat, hanya dalam waktu sembilan jam. “Mulai melukis pukul enam petang sampai dini hari,” tandas Ki Nonot.

 

Dia melukis di atas kain kanvas dengan pewarnaan cat aklirik. Dia beralasan, aklirik dipakai sebagai pewarna karena lebih mudah dan dikejar waktu. Biasanya, dalam melukis dia menggunakan cat minyak yang memakan waktu berhari-hari.

 

Ketua pelaksana pembangunan Menara 17, Maturrozaq Ismail, menjelaskan, gedung tersebut berdiri di atas lahan seluas 2.100 meter per segi, lokasinya tepat di halaman parkir utara gedung utama PWNU Jatim sekarang. Gedung tersebut berbentuk tiga menara terdiri dari 17 lantai. Konsepnya macam perkantoran modern dengan ragam fasilitas.

 

Rinciannya, lantai 1-5 berfungsi sebagai lobi, office center, pemberdayaan perekonomian, dan parkir. Adapun lantai 5-9 terdiri dari lobi, rumah sakit spesialis, perkantoran, tempat kuliner. Lantai 10-16 terdiri dari loby, restoran, dan guess room. Sedangkan lantai 17 adalah gedung pertemuan. “Pembangunan membutuhkan dana Rp163 miliar,” kata Maturrozaq.


Metropolis Terbaru