• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Metropolis

NU Bahas Surabaya sebagai Kota Pahlawan Santri

NU Bahas Surabaya sebagai Kota Pahlawan Santri
Webinar yang diadakan PCNU Surabaya, Jumat (01/10/2021). (Foto: NOJ/ Hisam Malik).
Webinar yang diadakan PCNU Surabaya, Jumat (01/10/2021). (Foto: NOJ/ Hisam Malik).

Surabaya, NU Online Jatim

Dalam rangka memperingati hari kesaktian pancasila tahun 2021 Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Surabaya menggelar Webinar Hybrid dengan tema ‘Meneguhkan Surabaya sebagai Kota Pahlawan Santri’ yang disiarkan live dari Aula HoofdBestuur Bubutan Surabaya pada Jum’at (01/10/2021) malam.

 

“Webinar Hybrid ini bagian dari road to hari santri 2021 PCNU Surabaya dan memperingati hari kesaktian pancasila yang diperingati bersama pada setiap tanggal 1 Oktober,” tutur KH Ach Muhibbin Zuhri selaku Ketua PCNU Surabaya.

 

KH Muhibbin menjelaskan, webinar kali ini dilakukan secara hybird artinya bisa hadir secara langsung di Aula HoofdBestuur secara langsung dengan tetap menjaga protokol kesehatan serta bisa hadir secara online baik dari platform zoom maupun melalui akun Youtube HBNO TV.

 

“Peringatan hari kesaktian pancasila 2021 ini, PCNU Surabaya mengundang hadir secara langsung penulis buku “Surabaya Kota Pahlawan Santri” Doktor muda Rijal Mumazziq Zionis yang mana beliau juga rektor Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyah (INAIFAS) Kencong, Jember yang terkenal dengan ciri khas semangatnya dalam menyampaikan sejarah-sejarah yang ada,” jelasnya.

 

Selain itu, KH Muhibbin menyarankan anak-anak muda milenial wajib memiliki buku dengan judul “Surabaya Kota Pahlawan Santri” karangan mantan ketua Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU)  Surabaya tersebut.

 

 

“Saya melihat keberadaan buku ini bisa menambah wawasan mengenai sejarah-sejarah kemerdekaan yang ditulis dengan gaya penulisan yang renyah, anekdotis serta juga dari sisi perspektif humanis dalam peristiwa-peristiwa sejarah. Maka dari itu mari kita terus kenang dan melanjutkan perjuangan para pahlawan salah satunya dengan mempelajari sejarah-sejaranya dari berbagai sisi,” pungkas dosen Universitas lslam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini.


Editor:

Metropolis Terbaru