• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Metropolis

Muktamar Pemikiran Dosen PMII Hasilkan 9 Rekomendasi, Ini Rinciannya

Muktamar Pemikiran Dosen PMII Hasilkan 9 Rekomendasi, Ini Rinciannya
Akhmad Muqowam, Ketum PB IKA PMII. (Foto: NOJ/ Istimewa).
Akhmad Muqowam, Ketum PB IKA PMII. (Foto: NOJ/ Istimewa).

Surabaya, NU Online Jatim

Muktamar Pemikiran Dosen Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) digelar di Kampus Institut Agama Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (IAIN SATU) Tulungagung sejak tanggal 05-07 April 2021. Dari rangkaian kegiatan yang sudah dilaksanakan, muktamar ini menghasilkan rekomendasi sembilan pokok pikiran yang akan dikawal oleh para dosen alumni PMII.

 

Adapun muktamar ini dilaksanakan guna merespons pendidikan tinggi yang kian kompetitif dan bonus demografi. Muktamar diharapkan menghasilkan pemikiran strategis dan merumuskan peta jalan pengembangan sumberdaya manusia dan pengayaan cabang-cabang keilmuan para alumni PMII.

 

Alhasil, Muktamirin mendeklarasikan Asosiasi Dosen Pergerakan, Rabu (07/04/2021) dini hari. “Asosiasi ini adalah wadah profesi dosen alumni PMII seluruh Indonesia, wadah yang dimaksudkan untuk memberi ruang Dosen Alumni PMII untuk lebih berperan dalam pengembangan SDM yang harus mampu menjawab dinamika sosial dan Pendidikan Tinggi ”, kata Akhmad Muqowam, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Alumni PMII dalam keterangan tertulis yang diterima NU Online Jatim.

 

Muktamar ini mengusung tema Indonesia Emas dengan menghadirkan sejumlah pembicara kunci. Yaitu menteri alumni PMII Abdul Halim Iskandar yang memaparakn Indonesia Emas dari perspektif pembangunan desa dan Ida Fauziah yang menjabarkan ketenagakerjaan Indonesia Emas.

 

Selain itu, ada pula Sonny B Harmadi, dosen UI yang juga Deputi pada Tim Nasional Penanggulangan Covid19. Ia menggaribawahi pentingnya memastikan bonus demografi Indonesia menjadi bonus kesejahteraan. Lebih lanjut ia menandaskan pentingnya pendidikan, dan peran strategis dosen untuk mencapai bonus kesejahteraan tersebut.

 

Pada kesempatan itu ditampilkan pula makalah terseleksi dari 122 accepted papers yang lolos seleksi  tim penelaah akademik muktamar.

 

Muktamar memandang tiga kunci kontribusi dosen-dosen PMII bagi Indonesia Emas. Yaitu data-base dosen yang solid, pengembangan kapasitas sesuai kebutuhan profesi dosen, dan diversifikasi keilmuan.

 

Muktamirin lebih lanjut merekomendasikan sembilan pokok pikiran berikut:

1. Pentingnya memastikan keberlangsungan pengembangan perspektif Islam Indonesia/Nusantara yang bersendikan kearifan lokal (local wisdom) dan manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah melalui integrasi ilmu.

 

2. Pentingnya bagi para akademisi alumni PMII pada berbagai tingkatan dan jabatan untuk mencermati arus keilmuan dan pembangunan nasional dan internasional, termasuk di dalamnya pasar kerja dan posisi akademik internasional.

 

3. Pentingnya mendorong distribusi dosen-dosen alumni PMII secara adil pada posisi kepemimpinan akademik pendidikan tinggi di lingkungan Kementerian Agama dan Kementeriam Pendidikan dan Kebudyaaan.

 

4. Pentingnya peningkatan kapasitas pengembangan dan distribusi pengetahuan baru melalui publikasi ilmiah.

 

5. Perlunya peningkatan kapasitas kepemimpinan dan manajemen pengetahuan

 

6. Pentingnya pengembangan dan penguatan jejaring akademik-kepemimpinan untuk memperkokoh kapasitas Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU).

 

7. Mendorong pemerintah untuk terus mendistribusikan beasiswa S-2 dan S-3 secara adil merata dan mengambil langkah afirmatif distribusi beasiswa terutama bagi dosen yang kurang beruntung dan/atau berasal dari perguruan tinggi yang tengah berkembang.

 

8. Mendorong tumbuhnya jejaring kajian, pengajaran, penelitian, dan pengabdian di kalangan dosen alumni PMII dan lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU).

 

9. Mendorong pemerintah menginisiasi dan mereplikasi program-program studi vokasional yang berorientasi pada pemenuhan tuntutan pasar kerja global, di lembaga perguruan tinggi negeri baik yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama termasuk di bawah pembinaan Nahdlatul Ulama.

 

Untuk mengadvokasi isu tersebut lebih lanjut muktamar memilih 11 anggota formatur yang berasal dari berbagai perguruan tinggi guna menyusun kepengurusan asosiasi.

 

Mereka adalah H Abdurrahman Mas’ud dari UIN Walisongo Semarang), KH Maftukhin Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung sekaligus mewakili tuan rumah, H Habib Idrus Al-Hamid Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua), dan M Noor Harisudin dari UIN KH Ahmad Shidiq Jember sekaligus Ketua Muktamar.

 

Selain itu ada pula Ulfiah Wakil Rektor IV UIN Sunan Gunug Djati Bandung, Husain Syam Rektor Universitas Negeri Makassar, dan Ida Umami Wakil Rektor III IAIN Metro Lampung. Selanjutnya ada HM Faisal dari Universitas Negeri Jakarta, HA Luthfi Hamidi dari IAIN Purwokerto, Ali Formen dari Universitas Negeri Semarang, dan  Akhmad Taufiq dari Universitas Jember.

 

 

Hingga informasi ini dirilis, panitia mencatat total 1.039 orang dosen alumni PMII telah terdata. Dari jumlah itu mayoritas adalah generasi 1980-an. Dengan skenario pensiun pada usia 65 tahun, mereka memiliki peluang karir masih panjang sekaligus modal manusia bagi terwujudnya Indonesia Emas.


Editor:

Metropolis Terbaru