Ning Imaz Lirboyo Jelaskan Pentingnya Jadi Perempuan Mandiri
Senin, 9 Oktober 2023 | 16:00 WIB
Boy Ardiansyah
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Ning Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz memaparkan akan penting menjadi perempuan mandiri. Ia berpesan, perempuan zaman sekarang jangan sampai kehilangan kemandirian mental, jika bisa juga finansial. Hal tersebut disampaikan saat siaran langsung di Instagram pribadinya @imaz pada Ahad (08/10/2023).
“Saat ini perempuan juga harus punya prinsip dan batasan yang jelas. Ini penting untuk menjaga kewarasan dan tidak terombang-ambing dari dampak modernisasi,” katanya.
Menurut Ning Imaz, melalui sikap kemandiriannya perempuan tidak akan diperlakukan semena-mena. Ditegaskan, menjadi perempuan yang berdaya tidak melulu bersifat punya penghasilan besar atau status yang bagus. Hal ini baik akan tetapi semua berawal dari diri sendiri, bagaimana seorang perempuan memilik rasa tawakal yang tinggi.
“Keresahan perempuan nanti bagaimana? dan bagaimana? itu harus dilepaskan dengan bertawakal kepada Allah SWT. Harus percaya dengan hal-hal yang baik, kita mengupayakan hal baik, kita mandiri tidak melekat ke manusia, tidak menyakiti orang lain. Dengan demikian insyaallah hal-hal baik akan terbuka,” terangnya.
Ning Imaz mengatakan setelah menikah perempuan tidak boleh hilang kemandiriannya. Akan tetapi juga tidak boleh terlalu mandiri karena sudah memiliki suami. Oleh karena itu, prinsip moderat bisa diterapkan dimana saja termasuk dalam berkeluarga.
Dijelaskan oleh Ning Imaz, moderat adalah manhaj Imam Syafi’i dan bisa diterapkan di berbagai lini kehidupan. Jika mampu bersikap moderat, perempuan akan mampu memiliki kehidupan yang signifikan dan tidak terlalu ekstrim.
“Makanya kita harus mandiri, punya rasa tawakal yang tinggi, kita percaya rizki Allah yang mengatur, bukan tergantung kepada pekerjaan suami misalnya,” ungkapnya.
Dari sikap mandiri tersebut, lanjut Ning Imaz, perempuan akan mampu bersikap tenang. Dari ketenangan inilah akan datang hal-hal yang baik. Maka sangat penting memiliki mental yang mandiri, bahkan jika bisa mandiri dalam finansial.
“Tapi semua berawal dari mental. Bagaimana kita punya presepsi yang baik terhadap diri kita sendiri. Persepsi yang baik dalam kehidupan, orang, dan Tuhan,” tandasnya.
Terpopuler
1
Konflik Iran-Israel, Gus Nadir Serukan Kembali Memanusiakan Kemanusiaan
2
GP Ansor Jatim Dukung Kegiatan Namen Ben Molong untuk Ketahanan Pangan
3
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
4
GP Ansor di Bangkalan Gerakkan Pertanian Mandiri Lewat Namen Semangka ben Molong Cabe
5
Unisma Gelar Wisuda ke-76, Dorong Alumni Ciptakan Lapangan Kerja
6
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
Terkini
Lihat Semua