Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Korps PMII Putri (Kopri) memiliki gagasan untuk membuat lembaga baru yang disebut talent hub. Talent Hub diharap dapat membentuk talenta-talenta anggota PMII dan Kopri yang berbasis milenial. Lembaga talent hub gagasan dari PB PMII dan Kopri ini didukung Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
"Menaker Ida sangat mendukung sekali dalam membuat suatu lembaga baru yang kita sebut sebagai talent hub jadi tujuannya mengumpulkan talenta-talenta muda dari anggota PMII dan KOPRI," kata Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri dikutip dari detik.com.
Menurutnya, pihaknya siap bersinergi dan berkolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Sebab PMII adalah organisasi yang basis kepemudaan yang usianya masuk usia siap kerja dan men-support program-program Kemnaker. Kolaborasi ini ke depannya dapat menggali potensi-potensi anak muda Indonesia dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Ketua PB KopriI Maya Muizatil Lutfillah menambahkan KOPRI memiliki concern agar generasi milenial dari PMII dan KORPI tidak lagi menyumbangkan angka pengangguran yang tinggi.
"Ke depannya kita akan terus bersinergi dengan Kemnaker untuk menciptakan lapangan kerja yang bisa memberi lapangan kerja," pungkasnya.
Sementara Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan mendukung kegiatan pembentukan talent hub di PMII dan Kopri. Menurutnya, talent hub tersebut bertujuan membentuk talenta-talenta anggota PMII dan Kopri berdasarkan minat dan profesi mereka.
"Saya meminta agar talent hub yang dimiliki kader-kader muda dari PMII dan Kopri bisa menjadi insan yang unggul," ujar Ida dalam keterangan tertulis, Senin (12/4/2021).
Hal itu diungkapkannya saat menerima audiensi Ketua Umum PB PMII, Muhammad Abdullah Syukri dan Ketua PB KOPRI, Maya Muizatil Lutfillah, di Kantor Kemnaker Jakarta.
Menurut Ida, PMII dan KOPRI dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Organisasi ini mempunyai basis kepemudaan yang usianya masuk usia siap kerja, serta dapat menggali potensi-potensi anak muda Indonesia yang siap menghadapi tantangan dunia kerja.
"Dalam kondisi seperti sekarang ini, kolaborasi dengan organisasi kepemudaan dalam membentuk lapangan kerja baru bagi kaum milenial," ungkapnya.
