• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Metropolis

Perihal Sosok Abu Janda, Ini Penelusuran Ansor Jatim

Perihal Sosok Abu Janda, Ini Penelusuran Ansor Jatim
Ketua Cyber Media PW GP Ansor Jawa Timur, Habib Mahdi El Khered. (Foto: NOJ/Ist)
Ketua Cyber Media PW GP Ansor Jawa Timur, Habib Mahdi El Khered. (Foto: NOJ/Ist)

Surabaya, NU Online Jatim

Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur angkat bicara perihal sosok bernama Permadi Arya atau yang dikenal Abu Janda. Apalagi akhir-akhir ini, Abu Janda menyulut banyak kontroversi dengan ucapan yang cenderung rasisme.

 

Menurut Ketua Cyber Media PW GP Ansor Jawa Timur, Habib Mahdi El Khered, asal-usul Abu Janda dianggap tidak jelas. 

 

“Permadi atau Abu Janda ini asal-usulnya tidak jelas dari cabang mana,” katanya, Sabtu (30/01/2021).

 

Disampaikan dia bahwa NU itu organisasi yang terstruktur dari pusat, wilayah, cabang, wakil cabang hingga ranting di desa-desa. Sehingga dalam pandangannya, yang bersangkutan hanya mencatut.

 

Dalam pandangannya, berbagai pernyataan yang diproduksi Abu Janda semakin lama, kian ngawur. Ada juga yang berpikir bahwa Abu Janda merupakan sosok proxy yang sengaja disusupkan ke tubuh NU, sebagai upaya merusak citra NU di masyarakat.

 

“Banyak yang sudah menegur Abu Janda, mulai dari PWNU Jawa Timur, PP GP Ansor, hingga tokoh sepuh PBNU turut mengingatkannya,” jelasnya.

 

Lebih jauh disampaikan bahwa NU punya ikatan sosio-historis dengan warga di Papua. Karenanya jangan sampai ikatan harmonis yang dipupuk panjang dirusak oleh orang tidak jelas seperti Abu.

 

Terkait kasus yang sudah berjalan, Mahdi menghimbau agar Bareskrim Polri tidak segan dalam menindaklanjuti berbagai kasus yang berkasnya telah diterima dan nyata melakukan perbuatan melawan hukum. Terlebih yang berkaitan dengan berbagai upaya rasisme yang dapat memecah belah masyarakat sendiri.

 

“Kami berharap ada equality before the law yakni kesetaraan sebelum hukum,” tegasnya.

 

Dikemukakan Mahdi bahwa selama ini, NU memiliki garis kekerabatan secara sosio-historis yang sudah dibangun sejak lama oleh Gus Dur untuk mempertahankan multikulturalisme, persaudaraan antar umat, suku, agama dan bangsa.

 

"Termasuk dalam hal ini yang berkaitan dengan Papua, NU sudah menjalin kekerabatan dengan baik. Sehingga berbagai upaya pemecah belah seperti yang dilakukan Abu Janda, perlu diberi sanksi tegas,” pungkasnya.


Editor:

Metropolis Terbaru