Rais Aam PBNU: Penyakit Kagetan Bisa Dilawan dengan Mengokohkan Pribadi
Rabu, 20 Juli 2022 | 10:00 WIB
Surabaya, NU Online Jatim
Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, mengatakan bahwa orang yang suka heran atau gumunan dan kagetan berada di posisi lemah. Hal ini disampaikan pada kongres XVI Fatayat NU di Jakabaring, Palembang, Sabtu (16/07/2022).
“Orang yang suka heran dan kaget posisinya lemah sehingga mudah dimasuki dan dipengaruhi orang. Ini menjadi penyakit kita,” katanya.
Orang-orang yang kagetan atau grudak-gruduk pun bisa dideskripsikan sebagai orang yang latah akan keadaan sekitarnya.
"Contohnya, orang lain melakukan kebaikan dan kebajikan, mereka tidak mau ketinggalan melakukan juga, pun juga sebaliknya," terangnya.
Kiai Miftah mengungkapkan bahwa dirinya akan turun ke bawah untuk memberikan pemahaman ke masyarakat agar tidak mudah heran dan kaget.
“Saya akan turun ke bawah nanti untuk menyadarkan mereka agar tidak menjadi umat yang mudah heran dan kagetan,” ungkapnya.
Kiai Miftah juga menuturkan bahwa menghilangkan sifat-sifat itu bisa dilakukan secara individu dengan cara mengokohkan idealisme dan kepribadian.
“Kokohkan kepribadianmu, kokohkan idealisme. Tunjukkan idealisme. Jangan suka ikut-ikutan orang lain. Pikirkan dulu. Silakan ikut, tapi ikut dalam kebenaran. Silakan ikut, tapi ikut dalam sebuah kecerdasan,” pungkas pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah.
Penulis: Charline
Terpopuler
1
Sejarah Singkat dan Amaliyah yang Disarankan saat Rebo Wekasan
2
Hukum Melaksanakan Ibadah Khusus pada Rebo Wekasan
3
Rebo Wekasan, Berikut Anjuran Menulis 7 Ayat Selamat dalam Kitab Kanzun Naja
4
KH Idris Hamid Pasuruan Sebut Kemerdekaan Indonesia Buah Doa Para Ulama
5
Innalillahi, KH Thoifur Mawardi Ulama Kharismatik Asal Purworejo Wafat
6
Pesantren Mahika Sidoarjo Tunjukkan Semangat Nasionalisme Lewat Pawai Kebangsaan
Terkini
Lihat Semua