Banyuwangi, NU Online Jatim
Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Anwar Iskandar berziarah ke makam KH Abdul Bashar di komplek Pondok Pesantren Al Ashriyah, Jalen, Setail, Genteng, Banyuwangi, Ahad (08/05/2022). Kiai Abdul Bashar merupakan salah satu guru muassis NU Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan.
Dalam kesempatan itu, Kiai Anwar Iskandar datang bersama Ketua PBNU, KH Aizuddin Abdurrahman (Gus Aiz) serta rombongan keluarga besar lainnya. Ia berziarah ke makam Kiai Abdul Bashar setelah mengikuti acara Reuni Keluarga Besar Bani Askandar di Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Sumberberas, Muncar, Banyuwangi.
Bersama rombongan, Kiai Anwar Iskandar melihat komplek pemakaman KH Abdul Bashar yang tidak lain merupakan kakek buyutnya tersebut. Hal itu dilakukan karena komplek makam tersebut baru saja direnovasi total oleh PCNU Banyuwangi dan selesai pada Ramadhan 1443 Hijriyah kemarin.
"Kami mewakili dzurriyah, mengucapkan terima kasih pada Gus Makki dan PCNU Banyuwangi yang telah berijtihad untuk merawat dan memperindah makam kakek buyut kami,” ujar Kiai Anwar Iskandar.
Ia mengatakan, bahwa makam tersebut ia titipkan kepada Ketua PCNU Banyuwangi KH Mohammad Ali Makki atau Gus Makki dan PCNU Banyuwangi secara umum untuk menjaga dan merawat komplek pemakaman tersebut.
“Kami titip makam ini pada Gus Makki karena kami tidak tinggal di Banyuwangi, sehingga tidak bisa selalu menjaga dan merawat makam buyut kami setiap saat,” kata Kiai Anwar yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Kediri.
Sementara itu, Gus Makki menyampaikan selamat datang kepada rombongan dan hadirin. Ia menuturkan, pemugaran atau renovasi makam itu dilakukan karena didasari pada kecintaan dan penghormatan yang tinggi pada tokoh Nahdlatul Ulama di Banyuwangi.
Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Hidayah, Srono, Banyuwangi itu menambahkan, bahwa renovasi makam tersebut adalah bentuk mahabbah dan penghormatan kepada almaghfurlah KH Abdul Bashar.
“Apalagi beliau adalah guru langsung dari mahaguru ulama nusantara yang juga pendiri jamiyah Nahdlatul Ulama Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan,” tegas Gus Makki.