• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Metropolis

Santunan Yatim dan Dluafa  Meriahkan Ruwat Desa di Sidoarjo

Santunan Yatim dan Dluafa  Meriahkan Ruwat Desa di Sidoarjo
Penyerahan shadaqah dalam rangkaian ruwat desa di Banjarsari, Buduran, Sidoarjo. (Foto: NOJ/Yuli R)
Penyerahan shadaqah dalam rangkaian ruwat desa di Banjarsari, Buduran, Sidoarjo. (Foto: NOJ/Yuli R)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Tradisi ruwat desa merupakan upaya untuk melestarikan dan menjaga kearifan lokal. Hal tersebut sebagai budaya warisan leluhur yang harus dilestarikan.

 

Kegiatan merupakan ikhtiar melalui kirim doa bersama untuk memohon keselamatan. Juga sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang dikaruniakan Allah SWT.

 

Pemerintah Desa (Pemdes) Banjarsari, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo  mengisi tradisi ruwat desa tahun ini dengan beberapa rangkaian kegiatan. Antara lain dengan khatmil Qur’an, pemberian santunan untuk anak yatim dan dluafa, dan ditutup dengan mauidlah hasanah.

 

Acara tersebut dipusatkan di pendopo balai desa dengan mematuhi protokol kesehatan, Kamis (29/04/2021). Dihadiri kepala desa beserta perangkat, Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zaenal Abidin. Tampak pula Babinsa, staf kantor kecamatan, Ketua RT dan RW setempat, lembaga kemasyarakat desa, serta tamu undangan lain.

 

“Acara ruwat desa ini memang sengaja kami laksanakan bertepatan dengan malam Nuzulul Qur’an, disamping kita mencari keberkahan, ruwat desa sendiri berkaitan dengan pelepasan atau pembersihan balak atau penolak balak seperti dikatakan orang Jawa,” kata Nidlomuddin, Kepala Desa Banjarsari kepada NU Online Jatim.

 

Lebih lanjut, kepala desa yang baru beberapa bulan lalu dilantik tersebut menegaskan, dalam momentum ruwat desa ini, Pemdes Banjarsari menggelar beberapa rangkaian kegiatan. Hal itu sebagai ikhtiar menolak balak, terutama dalam persoalan wabah Covid-19.

 

“Kita sudah menggelar khatmil Qur’an serta doa bersama untuk para pendahulu dan pendiri desa. Selanjutnya malam ini kita sempurnakan dengan kegiatan santunan berupa uang tunai dan sembako untuk 60 anak yatim dan 60 dluafa warga Desa Banjarsari,” tegas pria yang masih aktif menjabat sebagai Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Banjarsari tersebut.

 

Sementara itu, dalam mauidlahnya, KH Zaenal Abidin menyampaikan bahwa bulan suci Ramadlan memiliki banyak keutamaan yang didapatkan. Selain itu, di bulan Ramadlan juga ada momentum berharga, yakni malam Nuzulul Qur’an dan Lailatul Qodar.

 

“Seluruh shadaqah di bulan Ramadlan akan diterima oleh Allah dan dilipatgandakan pahalanya. Mumpung masih bulan Ramadlan, mari kita perbanyak shadaqah,” tutur Kiai Zaenal.

 

Editor: Syaifullah


Editor:

Metropolis Terbaru