• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 4 Mei 2024

Metropolis

Setelah Kediri, Hari Ini Film Hati Suhita Akan Premier di Surabaya

Setelah Kediri, Hari Ini Film Hati Suhita Akan Premier di Surabaya
Flyer Hati Suhita. (Foto: NOJ/istimewa)
Flyer Hati Suhita. (Foto: NOJ/istimewa)

Surabaya, NU Online Jatim

Hati Suhita merupakan salah satu karya sastra Khilma Anis yang menarasikan perempuan, dan menggiring pembaca kepada kemegahan pesantren dengan hiruk-pikuk domestifikasi rumah tangga. Ia juga berkisah tentang bagaimana relasi pesantren dengan dunia luar yang dipotret secara apik melalui hadirnya aktivis perempuan, Ratna Rengganis. Novel ini membicarakan kekuatan cinta, relasi laki-laki dengan perempuan dalam kehidupan pesantren modern, juga pesantren dengan transformasi pengembangannya.

 

Film layar lebar produksi Starvision ini adalah adaptasi dari novel best-seller yang telah berkali-kali naik cetak saking larisnya. Film ini akan tayang pada 25 Mei 2023 di bioskop, dan akan dilakukan premier Hati Suhita di beberapa kota, salah satunya di Surabaya pada Jumat (12/05/2023).

 

Khilma Anis bersyukur telah lahir dan besar di Pesantren, menulis tentang kehidupan Pesantren dan wanita Jawa yang sederhana. Dan karya fenomenalnya itu dialihvisualkan dengan begitu 'megah' oleh Starvision.


"Barangkali saya termasuk penulis yang paling beruntung di dunia, Starvision benar-benar memberikan semua yang terbaik untuk karya saya. Saya dipilihkan seorang sutradara, Mas Archie Hekagery yang penuh integritas sekaligus selalu mengakomodir keinginan saya sebagai penulis," katanya, Kamis (11/05/2023).

 

Selain itu, dalam pembuatan film ini Khilma Anis pun selalu dilibatkan mulai dari pemilihan pemain, pemilihan lokasi syuting, pemilihan wardrobe, pra produksi, saat produksi, bahkan pasca produksi.

 

"Di seluruh momen saya selalu dilibatkan. Ajaran Jawa dan idiologi kepesantrenan di novel saya tidak ada yang dihapus tapi justru diolah dengan sangat apik sekaligus epik," terangnya.

 

Sama halnya dengan Sutradara Hati Suhita, Archie Hekagery yang puas ketika menonton hasil akhir film ini bukan sebagai sutradara namun ia berusaha memposisikan diri sebagai penonton.

 

"Ketika saya melihat sendiri bagaimana reaksi orang-orang yang menonton film ini pada saat preview, ketika mereka meneteskan air mata dan baper pada saat adegan menyentuh, ketika mereka juga bisa tertawa pada saat ada adegan yang menggelitik. Ini semua adalah ekspresi tulus, nan jujur dan sangat menyenangkan bagi kami filmmaker," ujarnya.


Metropolis Terbaru