Surabaya, NU Online Jatim
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Akhmad Muqowam meminta para alumni PMII mengubah pola pikir yang lebih konstruktif menyambut bonus demografi Indonesia sehingga dapat memetakan potensi kader yang unggul dalam menyongsong Indonesia emas 2045.
Hal itu disampaikan Muqowam saat hadir di acara Muktamar Pemikiran Dosen PMII di UIN Tulungagung beberapa waktu lalu. Menindaklanjuti itu, Ketua IKA PMII Jawa Timur KH Amin Said Husni menuturkan bahwa diperlukan pengelolaan database alumni supaya pemetaan kader bisa dilakukan secara cermat.
"Sehingga memudahkan untuk mengukur dan mengidentifikasi alumni PMII," kata Amin dalam keterangan tertulis diterima NU Online Jatim, Jumat (09/04/2021).
Wakil Ketua IKA PMII Jatim Imam Fachruddin mengatakan, kompetensi yang terjadi setelah proses menjadi kader PMII merupakan sebuah keniscayaan, sehingga sejak awal kader PMII mempersiapkan kapasitas diri mereka untuk menghadapi tantangan zaman ketika sudah menjadi alumni.
"Kompetensi bagi alumni adalah merupakan keniscayaan agar kader siap berkompetisi, tidak hanya mengandalkan lobi atau akses organisasi," ujarnya.
Muktamar Pemikiran Dosen PMII beberapa waktu lalu melahirkan beberapa rekomendasi, di antaranya deklarasi Asosiasi Dosen Pergerakan (Asdoper). Kiranya, Asdoper dipersiapkan untuk mewujudkan apa yang disampaikan Muqowam.
Asdoper dibentuk untuk mewadahi, mengelola, mengembangkan, dan mendistribusikan karir serta kompetensi dosen alumni PMII demi kejayaan agama, bangsa dan negara. Harapannya, para dosen alumni PMII bisa berkiprah lebih positif dan berkontribusi nyata terhadap agama dan NKRI.
Editor: Nur Faishal
