Jakarta, NU Online Jatim
Bus Shalawat menyambut kedatangan 61.404 jamaah haji Indonesia di Tanah Suci. Bus Shalawat itu siap mengantar dan menjemput jamaah dari hotel ke Masjidil Haram. Para jamaah haji itu tergabung dalam 158 kelompok terbang (kloter).
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri M Zein juga menyoroti layanan di asrama haji yang menjadi titik awal perjalanan jamaah.
Di asrama haji, jamaah menerima sejumlah layanan penting seperti pemeriksaan kesehatan, distribusi living cost sebesar SAR750, dan penguatan manasik.
Bus Shalawat yang ramah lansia dan disabilitas sudah siap menyambut kedatangan para jamaah haji yang sudah mulai berdatangan di Makkah.
Bus Shalawat adalah salah satu layanan transportasi yang disiapkan bagi jamaah haji selama di Makkah. Bus ini mengantar jamaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi dan pulang. Bus Shalawat beroperasi selama 24 jam.
"Di Makkah, kita siapkan bus Shalawat yang akan beroperasi 24 jam untuk mengantar Kemenag dari hotel ke Masjidil Haram," terang Direktur Layanan Haji Luar Negeri Muchlis M Hanafi di Makkah, Ahad (11/5/2025).
"Kita siapkan layanan inklusi, dengan hadirkan bus Shalawat yang ramah dengan jemaah lansia dan berkebutuhan khusus," sambungnya.

Menurut Muchlis, setidaknya ada 32 Bus Shalawat dengan spesifikasi ramah bagi pengguna kursi roda, penyandang disabilitas, dan jamaah berkebutuhan khusus lainnya.
Bus didesain khusus dengan low deck yang bisa dilewati kursi roda. Pada bagian dalam juga disiapkan space khusus untuk menyimpan kursi roda.
"Seluruh armada telah dipasang GPS dan CCTV yang dapat diakses oleh petugas," sebut Muchlis.
Jamaah haji Indonesia yang tinggal di wilayah Syisah dan Raudhah, akan menggunakan terminal Syib Amir. Jamaah yang tinggal di wilayah Jarwal, akan memggunakan terminal Jabal Ka'bah. Sementara jamaah yang tinggal di wilayah Misfalah akan menggunakan terminal Ajyad.
Tahun ini, PPIH bekerja sama dengan lima perusahaan otobus dalam penyiapan layanan bus Shalawat. Lima perusahaan itu adalah Abu Sarhad, Dallah, Durrat Al Munawwara, Mawakeb Al Khair, dan Rawahel Al Mashaer.
Kepala Bidang Transportasi pada PPIH Arab Saudi Mujib Roni mengingatkan bahwa layanan ini sudah termasuk dalam unsur pembiayaan pada Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Para supir sudah dibayar sehingga jemaah tidak perlu memberikan tips.
"Tidak ada uang tips, baksyis, apalagi pungutan liar," tandas Mujib.
Terpopuler
1
Sejarah Singkat dan Amaliyah yang Disarankan saat Rebo Wekasan
2
Hukum Melaksanakan Ibadah Khusus pada Rebo Wekasan
3
Rebo Wekasan, Berikut Anjuran Menulis 7 Ayat Selamat dalam Kitab Kanzun Naja
4
Innalillahi, KH Thoifur Mawardi Ulama Kharismatik Asal Purworejo Wafat
5
Pesantren Mahika Sidoarjo Tunjukkan Semangat Nasionalisme Lewat Pawai Kebangsaan
6
KKN Unisda di Thailand, Simbol Sinergi Dakwah Moderat NU
Terkini
Lihat Semua