Surabaya, NU Online Jatin
Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Lembaga Pembinaan, Pendidikan, dan Pengembangan Ilmu Al-Qur'an (LP3iA) KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menyampaikan bahwa definisi bahagia sangatlah luas dan tidak sempit berdasarkan pandangan satu kelompok.
Bagi Gus Baha, bahagia tidak harus menjadi pejabat negara, memiliki kendaraan bagus atau pun bergelimang harta. Sebab setiap manusia bisa menciptakan kebahagiaannya sendiri sesuai kondisi masing-masing, tanpa harus mengganggu orang lain.
"Selama ini kita sering salah membuat definisi bahagia. Bahagia itu ketika jadi dosen, jadi rektor, jadi menteri, sehingga orang itu tidak sempat bahagia dengan kesehariannya. Padahal bahagia tidak harus begitu,"...
Baca selengkapnya di https://www.nu.or.id/nasional/definisi-bahagia-menurut-gus-baha-tak-harus-jadi-pejabat-negara-dan-bergelimang-harta-RdVAc