Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim Bahas Konflik Thailand-Kamboja di Istana Negara
Selasa, 29 Juli 2025 | 11:00 WIB
Surabaya, NU Online Jatim
Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan membahas konflik bersenjata yang tengah memanas di kawasan perbatasan Thailand dan Kamboja bersama Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam pertemuan bilateral di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/7/2025) sore ini.
Pertemuan tersebut menjadi agenda tambahan mendesak di luar jadwal resmi 13th Annual Consultation antara Indonesia dan Malaysia.
Situasi yang berkembang di kawasan ASEAN memaksa perubahan fokus pembicaraan, dari semula seputar kerja sama bilateral menjadi perhatian serius terhadap stabilitas kawasan.
Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang mewakili Presiden dalam acara Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri, di Kampus IPDN, Sumedang, Jawa Barat, Senin (28/7/2025)
Presiden Prabowo sebenarnya dijadwalkan hadir langsung dalam acara pelantikan Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXII di Kampus IPDN, Sumedang, Jawa Barat, Senin pagi. Namun, kehadirannya batal karena urgensi situasi geopolitik kawasan.
"Tadi pagi beliau memang berniat hadir langsung, tapi sejak sore kemarin menerima kabar bahwa Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, akan datang ke Jakarta. Saat ini, kawasan kita sedang menghadapi konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja, situasi yang sangat jarang terjadi di ASEAN yang dikenal damai," kata Tito.
Sebagai Ketua ASEAN 2025, Malaysia mengambil peran proaktif dalam merespons konflik tersebut. PM Anwar datang langsung ke Jakarta untuk membahas langkah diplomatik bersama Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan.
"Dalam setiap konflik antarnegera di ASEAN, Malaysia sebagai Ketua ASEAN selalu cepat merespons. PM Anwar datang ke sini untuk berkonsultasi dengan Presiden Prabowo, mencari solusi bersama dan menahan eskalasi konflik," ujar Tito.
Presiden Prabowo, Menurut Tito diketahui menaruh perhatian besar pada stabilitas dan kerja sama kawasan Asia Tenggara. Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan pentingnya solidaritas ASEAN dalam menghadapi tantangan keamanan regional maupun global.
Kedua kepala negara juga dijadwalkan menyaksikan pertukaran empat nota kesepahaman (MoU) yang mencakup bidang perbatasan darat, kerja sama kesehatan, serta teknologi informasi dan komunikasi. Hasil pertemuan ini akan dirangkum dalam pernyataan bersama (joint statement) yang akan disampaikan usai sesi konsultasi.
Terpopuler
1
Mengenang Mbah Hasyim, Fatayat NU di Bangkalan Bikin Video Pendek Inspiratif
2
Lulusan Ma’had Aly Resmi Dapat Gelar Akademik Baru yang Ditetapkan Kemenag
3
Siswa MI Mambaul Ulum Balongbendo Sidoarjo Raih Juara 1 Audisi Penghafal Al-Qur’an
4
Banser Jatim Desak Polisi Patroli Siber atas Maraknya Grup Gay Sidoarjo di Medsos
5
Fatayat NU Bangkalan Gelar Penyuluhan Sistem Reproduksi Perempuan
6
Gus Kautsar Dorong Masyarakat Segera Mondokkan Anak agar Selamat
Terkini
Lihat Semua