• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Opini

Ibu Risma dan Pencitraan Diri di Jakarta

Ibu Risma dan Pencitraan Diri di Jakarta
Tri Rismaharin, Menteri Sosial RI. (Foto: NOJ/PRT)
Tri Rismaharin, Menteri Sosial RI. (Foto: NOJ/PRT)

Saya tidak memiliki perkenalan secara pribadi dengan Tri Rismaharini. Sebagai warga yang ber-KTP Surabaya, saya sering berjumpa dengannya di acara yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya. Di tingkat Pemerintahan Kota Surabaya, saya bukan pejabat pemerintahan, tetapi diminta mengisi kajian di dinas sosial untuk memberi pelatihan kepada para modin se-Surabaya dan ngaji di Masjid Al-Muhajirin di lingkungan Pemkot Surabaya.

 

Tri Rismaharini atau Ibu Risma memiliki dua sisi wajah, kadang terlihat garang saat marah, namun juga kadang penuh senyum, terlihat wajah malu-malu. Setahu saya, marahnya adalah jika ada bawahannya yang kurang baik dalam kinerja. Atau kepada siapa pun yang merusak taman dan keindahan Kota Surabaya. Selain itu Ibu Risma adalah pekerja keras, pekerja keras dan pekerja keras.

 

Dua tahun silam saat banyak terjadi musibah bencana alam, seperti biasa Kamis siang saya ngaji dan memberi kuliah tujuh menit atau kultum dluhur di Masjid Pemkot, ternyata di dalam ada khataman Al Qur'an oleh para hafiz dari Pondok Walisongo, Surabaya. Saya tanya kok baru sekarang ini di masjid ada khatmil Qur'an? Takmir menjawab ada perintah langsung dari Ibu Risma agar Kota Surabaya selamat dari berbagai macam musibah. Dan itu dilakukan satu bulan penuh selama Januari 2019.

 

Di bulan yang sama, saya diminta mewakili dewan masjid untuk menghadap Kepala Dinas Sosial Surabaya. Kepala dinas ini mengumpulkan semua pemimpin agama yang memiliki otoritas langsung ke masjid dan tempat ibadah lain, meminta data-data, mulai jumlah masjid, nama takmir dan nomor hp-nya. Kata Kepala Dinas: Ini permintaan Ibu Risma, jaga-jaga kalau di Surabaya ada hujan deras hingga terjadi banjir dan warga terpaksa mengungsi ke masjid atau tempat ibadah lain. Agar nanti dengan mudah melakukan evakuasi, memberi bantuan dan lainnya. Alhamdulillah Surabaya aman, andaikan terjadi musibah Ibu Risma sudah menyiapkan semuanya.

 

Balik lagi ke masjid di lingkungan Pemkot. Karena ketua takmirnya adalah kepala dinas pertamanan, di ruang khatib itu terlihat seperti kelelahan. Saya tanya: Sepertinya capek sekali, pak? Ia menjawab: Ya, ustadz. Saya keluar dari rumah sebelum Subuh, keliling Surabaya, shalatnya di masjid pinggir jalan. Sebab saya harus memastikan jalan-jalan sudah bersih, rapi, tidak ada penyebab kemacetan, sebelum Ibu Risma lewat.

 

Saya pribadi saat keluar rumah hendak kuliah Subuh kadang sudah melihat tukang pembersih mulai menyapu jalanan di Kota Surabaya. Setelah kuliah Subuh ternyata sudah rapi dan bersih. Dan paling terasa aneh bagi saya saat hendak kultum Zuhur sekitar tahun 2017 silam. Salah satu takmir membisik kepada saya: Ustadz, tolong ini nanti tema kultum seputar motivasi, penyemangat, kesabaran, ikhlas dan seputar itu. Saya penasaran: Kenapa, pak? Beliau menjawab: Baru saja Ibu Risma merombak para pejabat di Pemkot, ada yang dipindah ke kecamatan dan kelurahan. Ini hari-hari tegang di Pemkot.Nah, sekarang sepertinya sudah lega lagi, bisa santai-santai lagi. Tos dulu. Mungkin begitu jika saya berada di tengah-tengah mereka.

 

Sekarang Ibu Risma sudah milik rakyat Indonesia, menjadi menteri sosial, wilayah kerjanya sudah nasional. Kok yang dikunjungi di kolong jembatan Jakarta? Ya, itu kan baru beberapa hari, masak mau langsung ke Papua? Tentu bertahaplah. Tidak mungkin Ibu Risma mencari pencitraan di Jakarta, lha wong tiap hari di Surabaya seperti itu dan tidak jadi berita. Ya, itu karena wartawan saja yang selalu membuntuti beliau selama di Jakarta.

 

Ibu Risma juga tidak menyaingi siapa-siapa, termasuk Gubernur DKI Jakarta. Ibu Risma tetap selevel wali kota, ya wali kota Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan kota-kota seluruh Indonesia. Semoga Ibu Risma selalu sehat dan dalam bimbingan Allah, amin.


Editor:

Opini Terbaru