• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Pantura

Abdul Muhid, Profesor Termuda Lulusan Pesantren

Abdul Muhid, Profesor Termuda Lulusan Pesantren
Abdul Muhid, profesor termuda UINSA. (Foto: Istimewa)
Abdul Muhid, profesor termuda UINSA. (Foto: Istimewa)

Lamongan, NU Online Jatim

Abdul Muhid, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar (profesor) termuda di UIN Sunan Ampel Surabaya, Rabu (03/11).  Anak petani desa di Lamongan tersebut merupakan alumni pesantren yang kini terbukti memiliki kemampuan keilmuan tidak biasa-biasa saja.

 

Pria kelahiran Lamongan 1975 ini merupakan seorang anak madrasah tulen. Madrasah Ibtidaiyah  diselesaikannya di MI Raudlatul Ulum Gempol Gedangan Kecamatan Sukodadi Lamongan hingga lulus tahun 1987.

 

Sedangkan sekolah menengah pertamanya ditempuh di Madrasah Tsanawiyah “Sunan Ampel” Kebet Lamongan yang diselesaikan pada tahun 1990. Pada tahun 1993, ia menamatkan jenjang Madrasah Aliyah Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak Kecamatan Karanggeneng Lamongan.

 

“Saya selama menempuh sekolah juga sambil nyantri di beberapa pondok pesantren” ungkapnya

 

Muhid  tercatat menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Darussalam Gempol Gedangan Kecamatan Sukodadi Lamongan sejak tahun 1984 hingga 1990,  Pondok Pesantren Tanwirul Qulub Sungelebak Kecamatan Karanggeneng Lamongan pada tahun 1990- hingga 1993 dan pernah mencicipi mondok di Malang kisaran tahun 1994 hingga 1995 di  Pesantren Salafiyah Syafi’iyah “Nurul Huda” Mergosono Kota Malang.

 

Hari ini, mantan staf akademik tersebut secara resmi menjadi guru besar bidang psikologi pendidikan tepat di usianya yang ke-46 tahun. Capaian akademik tertinggi ini, menurutnya bukan hanya soal kualitas dirinya saja. Namun ada bulir-bulir doa dari orang tuanya dan guru-gurunya selama menjadi seorang santri.

 

“Karena saya anak madrasah, lulusan pesantren, jadi saya percaya bahwa barakah itu ada,” terangnya.

 

Muhid yang sehari-hari menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Sunan Ampel Surabaya ini terbilang sangat produktif dalam melakukan kajian dan penelitian tentang psikologi. Ia menuturkan bahwa bidang ilmu ini sangat jarang sekali dilirik oleh banyak kalangan.

 

“Rumpun keilmuan ini yang menjadi profesor di Indonesia masih bisa dihitung dengan jari” imbuhnya

 

Dari ketikan jemarinya, tercatat ratusan artikel jurnal baik nasional maupun internasional menunjukkan reputasi keilmuannya di bidang kajian psikologi pendidikan. Ia berharap setelah dikukuhkan menjadi profesor, masih tetap produktif dalam menulis. Sekaligus cita-citanya yaitu menyebarkan ilmunya di berbagai kalangan, termasuk masyarakat.

 

Hal ini, ia tunjukkan dengan menjadi pimpinan pengelola jurnal yang khusus mempublikasikan hasil pengabdian masyarakat para akademisi di seluruh Indonesia.

 

 

“Saya selalu berpesan, bahwa sebagai santri dan lulusan madrasah, kita harus pede (percaya diri), kita bisa bersaing dengan orang lain,” pungkasnya.


Editor:

Pantura Terbaru