• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Pantura

Hadirkan Mantan Teroris, IPNU-IPPNU di Bojonegoro Bentengi Diri dari Radikalisme

Hadirkan Mantan Teroris, IPNU-IPPNU di Bojonegoro Bentengi Diri dari Radikalisme
Talk Show kebangsaaan yang diadakan PAC IPNU-IPPNU Temayang Kabupaten Bojonegroro. (Foto: NOJ/ Luluk Ni'matul Rihmah).
Talk Show kebangsaaan yang diadakan PAC IPNU-IPPNU Temayang Kabupaten Bojonegroro. (Foto: NOJ/ Luluk Ni'matul Rihmah).

Bojonegoro, NU Online Jatim

Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Temayang  Kabupaten Bojonegoro menggelar ‘Talk Show Kebangsaan’, Sabtu (19/06/2021). Kegiatan yang  dilaksanakan di MI Unggulan Nurul Huda Temayang ini menghadirkan Sofyan Tsauri, mantan narapidana kasus terorisme.

 

Adanya isu radikalisme yang sempat beredar di daerah Temayang membuat PAC IPNU-IPPNU berinisiatif mengadakan kegiatan bertema "Merawat Keberagaman NKRI, Mencegah Paham Radikalisme dan Terorisme Sejak Dini" tersebut.  

 

Erna Ariza Fitri, Ketua PAC IPPNU Kecamatan Temayang mengatakan, inisiatif kecil ini dimaksudkan untuk membentengi diri dari radikalisme. Khususnya di masyarakat pedesaan yang masih awam terkait paham-paham tersebut.

 

“Mengadakan acara semacam ini memang bukan tugas murni kami, tapi jika dibiarkan bisa menjadi boomerang sendiri untuk masyarakat, apalagi mengingat peran pelajar sebagai agen of change," kata Fitri sapaan akrabnya.

 

Dalam seminar tersebut, Sofyan Tsauri menjelaskan, banyaknya pertanyaan terkait mantan teroris yang melabeli dirinya mengindikasikan begitu masif dan bahayanya paham-paham radikalisme, intoleransi ataupun terorisme. Sehingga dirinya yang sempat menjadi polisi selama 13 tahun bisa terjerumus dalam kelompok teroris.

 

"Perekrutan dan doktrinasi paham terorisme, biasanya dilakukan saat seseorang berumur 15-27 tahun, atau usia pelajar dan usia produktif. Hal itu akan menjadi lebih mudah lagi apabila orang tersebut mempunyai banyak problem atau masalah dalam hidupnya," jelasnya.

 

Lebih lanjut, Sofyan mengatakan, rata-rata orang yang terjerumus dalam radikalisme dan juga terorisme adalah orang-orang yang tidak percaya dengan madzhab dan tidak bermadzhab. Biasanya dimulai dengan salah mengikuti pengajian, yang kemudian terjerumus dan terperangkap dalam lingkar radikalisme.

 

 

Adapun kegiatan talk show yang diadakan PAC IPNU-IPPNU Temayang ini juga dalam rangka pembukaan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) yang ke-12.

 

Editor: Romza


Editor:

Pantura Terbaru