Lamongan, NU Online Jatim
Apa yang membedakan antara kepengurusan Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri (IPPNU) di kampus dengan lainnya? Salah satunya adalah harus memiliki kompetensi.
Pesan tersebut disampaikan Imam Fadlli, Pembina Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) IPNU-IPPNU Universitas Islam Lamongan (Unisla) Lamongan. Bahwa dalam pandangannya, keberadaan PKPT yang nota bene ada di perguruan tinggi harus berbeda dengan kepengurusan lain di luar kampus.
"PKPT harus beda dari PAC yg mana lebih ditekankan kepada kajian rutin mengembangkan sumber daya manusia dan kompetensi," katanya, Ahad (07/02/2021).
Harapan tersebut disampaikan pada pelantikan dan rapat kerja PKPT IPNU-IPPNU Unisla. Kegiatan dilaksanakan di kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Turi.
Kegiatan sekaligus memperingati harlah Nahdlatul Ulama yang diisi dengan acara khatmil Qur'an dan ziarah muassis Unisla.
Feri dan Nayla selaku ketua baru berharap agar kepengurusan priode 2020/2021 bisa menjalankan estafet organisasi dengan baik dan melaksanakan roda organisasi sebagaimana mestinya.
Kegiatan sekaligus diisi sarasehan bersama alumni dan pembina PKPT IPNU-IPPNU Unisla. “Tujuannya agar silaturahim antarpengurus pertama sampai pengurus yang hari ini terlantik bisa terjalin ukhuwah dengan baik,” kata Feri, Ketua PKPT Unisla.
Acara dihadiri civitas akademika Unisla, Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Lamongan, PAC IPNU IPPNU se Kabupaten Lamongan. Juga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unisla, pembina dan alumni PKPT Unisla, PKPT se-Korda Pantura dan tamu lain.
Editor: Syaifullah
