• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pantura

HAJI

Jamaah Haji Asal Lamongan Pakai Mawar di Kepala sebagai Tanda Pengenal

Jamaah Haji Asal Lamongan Pakai Mawar di Kepala sebagai Tanda Pengenal
Bunga mawar sintetis bertengger di kepala para jamaah haji wanita. (Foto: NOJ/tvonenews.com)
Bunga mawar sintetis bertengger di kepala para jamaah haji wanita. (Foto: NOJ/tvonenews.com)

Lamongan, NU Online Jatim

Terlihat ada sesuatu menarik dari kloter 28 yang masuk ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Bunga mawar sintetis bertengger di kepala para jamaah haji wanita. Bunga mawar berwarna merah kontras dengan kerudung berwarna hijau. 


“Kami memakai bunga mawar juga slayer ini untuk memudahkan kami berkoordinasi dengan teman-teman,” ungkap Sumiyah, salah satu jamaah yang memakai bunga mawar.


Dirinya tidak keberatan mengenakan bunga mawar tersebut, dengan meletakkan di atas hijab kepalanya sehingga tampak lebih mencolok dan menarik perhatian orang yang melihatnya.


“Senang sekali, terlihat sangat manis. Insya Allah akan dipakai terus sebagai tanda pengenal kami,” ujarnya yang dilansir dari tvonenews.com.


Saat ditelusuri, jamaah haji yang memakai bunga mawar merah ini berasal dari salah satu Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) di Lamongan, Jawa Timur.


Kyai Said yang memimpin rombongan dari Lamongan ini menjelaskan jamaah wanitanya yang memakai mawar. “Kami dari KBIHU Mawar, dari pondok pesantren Matholi’ul Anwar yang disingkat dengan mawar,” tuturnya.


Diceritakan sebelumnya, jamaah wanita yang tergabung dalam KBIHU Mawar memakai bordir lambang garuda di kerudungnya sebagai tanda pengenal. Namun karena pembuatannya yang lama, akhirnya diputuskan memakai mawar sintetis. Sedangkan untuk jamaah laki-laki memakai kopyah dengan lambang bendera merah putih.


Kyai Said menegaskan, pemakaian tanda pengenal ini untuk memudahkan koordinasi, pengawasan dan menjadi pembeda dengan jamaah lainnya.


“Hal ini untuk membedakan jamaah kita dan jamaah yang lainnya. Dengan memakai identitas mawar, slayer, dan kopyah,” tandas lelaki yang sering disebut dengan nama Kyaine Ndewek itu.


Pantura Terbaru