Klinik Aswaja, Program Rutin Pelajar NU di Bojonegoro Ngaji Hadits
Ahad, 13 Desember 2020 | 22:00 WIB

Kegiatan Klinik Aswaja PKPT IPNU-IPPNU IAI Bojonegoro, Ahad (13/12/2020). (Foto: NOJ/ Luluk Ni'matul Rohmah).
Romza
Kontributor
Bojonegoro, NU Online Jatim
Tidak hanya acara seremonial, Nahdliyyin juga erat dengan kegiatan keagamaan dan rutinannya. Begitu juga dengan Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Institut Agama Islam (IAI) Sunan Giri Bojonegoro.
Setiap akhir pekan, kader IPNU-IPPNU IAI Sunan Giri Bojonegoro rutin melaksanakan kajian kitab hadits Al-Arba'in An-nahdliyah yang dikemas dalam forum ‘Klinik Aswaja’.
Kali ini, kegiatan yang rutin dikaji bersama Ustadz Su'udin Aziz tersebut dilaksanakan di Taman Mumbul, Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Ahad (13/12/20).
Menurut Ustad Su'udin Aziz, selain untuk mempelajari hadits-hadits NU adanya Klinik Aswaja ini juga sebagai wadah untuk mendekatkan diri kepada kanjeng Nabi Muhammad SAW. "Mempelajari Aswaja itu untuk membuat tameng pada diri kita, bukan justru dijadikan pedang yang bisa dibuat menodong akidah-akidah orang di luar sana," terangnya.
Di kesempatan ini, Sekretaris Aswaja Center Bojonegoro tersebut juga menjelaskan tiga hadits yang ada di dalam kitab. Diantaranya, hadits tawasul doa, hadits mengamini doa, dan hadits memperbanyak doa yang telah diriwayatkan oleh para perawi.
Dalam haidits tawasul, laki-laki yang akrab disapa Ustadz Udin ini menceritakan saat seorang sahabat meminta kepada Rasulullah untuk mendoakan agar lekas sembuh. Kemudian, Rasulullah meminta sahabatnya tersebut untuk berwudlu dan berdoa dengan lantaran nama Rasulullah.
"Hadits ini mengajarkan pentingnya bertawasul saat berdoa, mengingat kita bukan siapa-siapa disisi Allah. Selain itu hadits ini juga mengingatkan bahwa tidak semua yang kita minta itu baik untuk kita, Allah lebih tahu, maka yang terjadi saat ini adalah takdir dan setiap keputusan Allah selalu baik," tegasnya.
Ustadz Udin melanjutkan, selain bertawasul, salah satu cara yang berpotensi dikabulkannya doa adalah dengan mengamini. Sesuai dengan Hadits Imam Tabrani, apabila ada orang yang berdoa dan sebagian lainnya membaca amin, maka Allah akan mengabulkan doa mereka semua.
"Hadits ini semacam legitimasi bahwa setiap ada yang berdoa kemudian ada yang mengamini, potensi terkabulnya doa itu lebih besar. Entah karena yang berdoa adalah orang sholih, atau kesholihan itu ada pada orang yang mengamini," lanjutnya.
Diakhir forum, Ustadz Udin berharap agar forum Klinik Aswaja ini diberi bisa dilaksanakan dengan istiqamah serta diberi ilmu yang bermanfaat. Ia juga berpesan agar selalu bersyukur, karena salah satu tanda orang mukmin adalah mereka yang selalu mencari cara agar tetap bersyukur bagaimanapun kondisinya.
"Bersyukur itu bukan berarti menerima kemudian berhenti. Itu namanya putus asa, dan Allah justru tidak senang dengan orang yang berputus asa. Bersyukur itu menerima dan terus berikhtiar," pungkasnya. Forum ditutup dengan bacaan Alfatihah. Kemudian dilanjutkan diskusi oleh para jamaah.
Penulis: Luluk Ni'matul Rohmah
Editor: Romza
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 2 Amalan yang Sangat Dianjurkan di Bulan Muharram
2
Lafal Doa Akhir dan Awal Tahun dalam Kitab Kanzun Najah was Surur
3
Memasuki Bulan Muharram, Ini 12 Amalan yang Hendaknya Dilaksanakan
4
Anjuran Minum Susu Putih di 1 Muharram, Ini Doa dan Maknanya
5
Khidmat dan Haru, MI At-Taqwa Bondowoso Wisuda 290 Santri
6
LF PBNU dan LBM PBNU Gelar Pra-Bahtsul Masail di Situbondo
Terkini
Lihat Semua