• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Pemerintahan

Produk Pesantren Al Hidayah Ngawi Mampu Bertahan di Tengah Pandemi

Produk Pesantren Al Hidayah Ngawi Mampu Bertahan di Tengah Pandemi
Proses pembuatan air minum dalam kemasan. (Foto: NOJ/yt)
Proses pembuatan air minum dalam kemasan. (Foto: NOJ/yt)

Ngawi, NU Online Jatim

Pondok Pesantren Al Hidayah terletak di Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Pesantren yang dulu hanya bergerak di bidang pendidikan, sekarang mulai merambah sektor ekonomi. Hal senada diungkapkan oleh Nyai Endah Khoirul Anam, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah.

 

“Kami saat ini mulai merambah sektor ekonomi untuk meningkatkan kemandirian pesantren,” katanya pada Kamis (10/12/2020).

 

Dalam upaya memperkuat ekonomi, pesantren ini memiliki Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) dengan beberapa unit usaha yang menopang perekonomian pesantren.

 

“Melalui Kopontren Al Hidayah, kami memiliki beberapa unit usaha antara lain, simpan pinjam syariah, minimarket, kantin sehat, catering, dan air minum dalam kemasan,” ujarnya.

 

Salah satu produk unggulan Kopontren ini adalah air minum dalam kemasan yang diberi nama Almiyah.

 

“Produk unggulan yang kami miliki adalah air minum dalam kemasan. Dalam satu hari, produksi air mineral bisa mencapai 2500 cup,” terangnya.

 

Beberapa strategi pemasaran diterapkan oleh pesantren ini untuk mengenalkan produk air minum ini.

 

“Untuk lebih mengenalkan produk pesantren, kami memanfaatkan jaringan alumni, santri, dan walisantri,” ungkapnya.

 

Selain itu, jaringan pengasuh yang luas juga merupakan keuntungan tersendiri bagi pemasaran produk.

 

“Pengasuh pesantren bergerak di bermacam-macam bidang, seperti sosial, ekonomi, pendidikan, dan politik. Oleh karena itu, mereka memiliki kolega yang sangat banyak,” ucapnya.

 

Kendati sedang masa pandemi Covdi-19, dengan sistem pemasaran yang sedemikian rupa, pesantren mampu meraih omzet yang cukup tinggi.

 

“Setiap bulan, penjualan mencapai 7.000 kardus dengan omzet sekitar 119 juta rupiah. Alhamdulillah kami mampu bertahan meskipun di tengah pandemi,” jelasnya.

 

Kedepannya pesantren akan meningkatkan dengan pemasaran yang jauh lebih luas dengan menembus instansi-instansi pemerintah untuk bisa bekerja sama.

 

“Kami juga akan melakukan kerja sama dengan instansi pemerintah,” tuturnya.

 

Keluarga besar mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Gubernur Jawa Timur yang telah memberikan atensi yang sangat tinggi kepada pesantren melalui program OPOP, sehingga

 

“Kami berterima kasih dengan program yang dibuat oleh Gubernur Jawa Timur. Kami berharap kedepannya pesantren memiliki ketahanan ekonomi yang kuat,” pungkasnya.


Pemerintahan Terbaru