Semarak Hari Santri, Pemkab Ponorogo Instruksikan Seluruh Elemen Masyarakat Berpakaian Muslim
Selasa, 15 Oktober 2024 | 20:00 WIB
Arisel Wiji Aningrum
Kontributor
Ponorogo, NU Online Jatim
Kemeriahan perayaan Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober mendatang sudah terasa sejak Senin (14/10/2024) di lingkungan kerja Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
Sapto Jatmiko Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfo) Ponorogo mengatakan hal tersebut sesuai dengan surat instruksi Pjs Bupati Ponorogo, Joko Irianto untuk berpakaian khusus menyambut Hari Santri 2024 terhitung mulai tanggal 14 hingga 22 Oktober.
"Ya, sesuai surat edaran yang ditandatangani Pjs Bupati Ponorogo, mulai 14 Oktober ini seluruh ASN diinstruksikan untuk mengenakan pakaian ala santri untuk menyambut Hari Santri pada 22 Oktober ini," katanya.
Lebih lanjut, pakaian ala santri yang dimaksud ialah mengenakan baju muslim, berpeci hitam dan memakai sarung untuk laki-laki, sedangkan perempuan, menggunakan baju muslimah.
"Saya juga pakai sarung, tetap nyaman untuk beraktivitas. Insyaallah tidak akan mengganggu aktivitas pekerjaan," jelas Sapto.
Diketahui, Kabupaten Ponorogo tetap konsisten dalam menunjukkan identitasnya sebagai Kota Santri dengan turunnya surat instruksi berpakaian khusus di Hari Santri.
“Sudah dari tiga tahun seingat saya. Mulai 2022 sampai saat ini,” terangnya.
Surat instruksi ini ditujukan tidak hanya untuk ASN namun juga ditujukan untuk karyawan, tenaga pendidik, dosen, mahasiswa, pelajar, pejabat tingkat kecamatan dan desa, serta masyarakat umum.
Dampak positif adanya instruksi ini sangat dirasakan oleh Muhamad Masduqi Mahfudz, salah satu tenaga pendidik di Kabupaten Ponorogo.
"Saya pribadi melihatnya sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya dan nilai-nilai santri. Sebagai guru, saya akan mendukung inisiatif ini sebagai cara untuk memperkuat identitas santri dan menumbuhkan rasa kebersamaan di kalangan siswa serta mengingatkan pentingnya kebebasan berekspresi dan bahwa pilihan berpakaian seharusnya tidak memicu tekanan bagi siswa yang memiliki latar belakang berbeda," ujarnya. (ADV)
Terpopuler
1
Ketua PCNU Sidoarjo Apresiasi Berdirinya Asosiasi Modin Republik Indonesia Abdi Nusantara
2
Berikut 5 Hal Penting Dipahami tentang Kurban Wajib
3
LP Ma’arif NU Blitar Kuatkan Tata Kelola Aset dan Lembaga Bersama PBNU
4
Prof Mas’ud Said Ungkap KH Tholchah Hasan Tokoh Inovatif dan Pemersatu Umat
5
Niat dan Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah
6
Yayasan Al Ma’arif Singosari Gelar Haul ke-6 KH Tholchah Hasan
Terkini
Lihat Semua