Kaderisasi 3 Matra, Ketua Ansor Jatim Ingatkan Kader Warisi Akhlak Ulama
Sabtu, 5 Juli 2025 | 14:00 WIB

Pembukaan kaderisasi 3 matra GP Ansor di SMA Islam Krembung, Sidoarjo, Jumat (04/07/2025). (Foto: NOJ/ Boy Ardiansyah)
Boy Ardiansyah
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur, H Musaffa Safril, mengingatkan kader bahwa Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang didirikan oleh kiai atau tokoh pesantren.
“Kemudian, terus tumbuh dan berkembang di pesantren,” ujarnya saat membuka kegiatan kaderisasi tiga matra yang dipusatkan SMA Islam Krembung, Sidoarjo, Jumat (04/07/2025).
Diketahui, kaderisasi tiga matra itu meliputi, Pendidikan Kepemimpinan Dasar (PKD) untuk GP Ansor, Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) bagi Barisan Ansor Serbaguna (Banser), serta Dirasah Ula untuk Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor (MDSRA).
Safril menyebutkan, GP Ansor adalah organisasi bagi kader muda NU. Sebab itu, GP Ansor mewarisi akhlak dan etika kiai pesantren atau ulama. “Makanya, sebagai kader Ansor yang memiliki induk organiasi NU, dalam keseharian harus berakhlak dan beretika seperti para kiai pesantren,” katanya.
Dirinya menjelaskan, meski tidak pernah belajar di pesantren atau madrasah diniyah, jika sudah masuk organisasi GP Ansor, maka harus berakhlak seperti akhlak para kiai yang santun, tegas, berprinsip dan memiliki nilai.
“Seluruh kader GP Ansor, termasuk yang mengikuti kaderisasi tiga matra, hendaknya berkiblat ke pesantren dalam laku kehidupan,” ucapnya.
Di samping itu, ia menyampaikan bahwa di masa awal kemerdekaan Indonesia banyak sekali para kiai dan tokoh NU yang terlibat menjadi komandan tantara rakyat, yang kemudian menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Makanya, NU punya saham di Indonesia ini, karena terlibat aktif baik sebelum, proses, dan setelah kemerdekaan,” ungkapnya.
Dirinya mendorong agar peserta kaderisasi tiga matra serius dalam mengikuti kegiatan. Ia juga meminta seluruh peserta memiliki niat yang tulus untuk berkhidmat pada kiai, NU, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Saya berharap semua yang ikut bisa mengikuti dengan baik sampai selesai. Niatkan dengan tulus bahwa kalian semua adalah pewaris perjuangan para kiai dan ulama NU,” ungkapnya.
Pihaknya berharap seluruh peserta untuk menjaga marwah organisasi, baik GP Ansor, Banser, Rijalul Ansor, ataupun NU secara umum. “Sebagai organisasi kepanduan NU, maka rujukan kita adalah NU, tidak ada yang lain,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Bacaan Niat Puasa Tasu'a dan Asyura pada 9-10 Muharram
2
Dalil Keistimewaan Puasa Tasu'a dan Asyura
3
Khutbah Jumat: Memaknai 2 Peristiwa Penting di Hari Asyura
4
Lora Ismail Jelaskan Alasan Sound Horeg Haram
5
SDM Rendah dan Strategi Dakwah KH M Hasyim Asy’ari
6
Sound Horeg Dinilai Meresahkan, MUI Jatim Angkat Bicara
Terkini
Lihat Semua