Pacitan, NU Online Jatim
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Pacitan, Muhammad Munaji mengatakan bahwa kaderisasi merupakan kunci suksesnya organisasi. Kualitas yang ada di dalamnya tidak terlepas dari para pelatih dan instruktur yang ada. Karenanya mendesak untuk menyiapkan kader pelatih dan instruktur.
"Bagaimanapun juga, menyiapkan kader pelatih dan instruktur yang berkualitas adalah hal wajib. Karena kualitas kaderisasi tergantung seberapa kualitas pelatih dan instrukturnya," katanya kepada NU Online Jatim, Senin (17/01/2022).
Hal tersebut dikatakan ketika mendelegasikan beberapa kader pilihannya dalam rangka Kursus Pelatih (Suspelat) dan Latihan Instruktur (Latin) I yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Timur. Kegiatan dipusatkan di Sanggar Pramuka, Jalan Raya Jiwan Kabupaten Madiun sejak Jumat hingga Ahad (14-16/01/2022).
Dijelaskan dia, bukan seberapa banyak kader yang dikirimkan untuk mengikuti Suspelat dan Latin, namun bagaimana benar-benar menyiapkan kader pelatih dan instruktur yang andal dan kompeten. Keberadaan mereka dibutuhkan untuk diterjunkan dalam pelatihan berikutnya.
"Tidak banyak, hanya tujuh orang,” katanya saat menjelaskan peserta yang mengikuti pelatihan tersebut.
Akan tetapi, Muhmmad Munaji menyampaikan harapan besarnya agar peserta yang mengikuti kegiatan benar-benar menguasai materi. Dan yang tentu saja sangat menentukan adalah mampu mengaplikasikannya saat sudah kembali di Pacitan.
Senada dengan hal tersebut, Ahmad Sidiq salah satu peserta pelatihan mengungkapkan, PC GP Ansor Pacitan wajib mempunyai kader yang sudah lulus minimal suspelat dan latin I. Hal tersebut sebagai persyaratan untuk menjadi pelatih dan instruktur kaderisasi.
"Untuk bisa lulus pelatihan, harus mampu memahami semua materi, dan Pacitan sendiri harus punya untuk menghandle kaderisasi di sini," ujarnya.
Sekadar diketahui bahwa untuk bisa mengikuti suspelat I, peserta harus sudah mengikuti kursus Banser lanjutan atau Susbalan. Dan syarat mengikuti Latihan Instruktur I harus sudah mendapatkan sertifikat Pendidikan Kader Lanjutan (PKL).
Penulis: Muhammad Kaukabusyarqi Zamzami Alwi
