• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Pemerintahan

Hidayatul Mubtadiin Pasuruan Miliki Perkebunan Mangga untuk Kemandirian Pesantren

Hidayatul Mubtadiin Pasuruan Miliki Perkebunan Mangga untuk Kemandirian Pesantren
Proses pengemasan mangga alpukat. (Foto: NOJ/yt)
Proses pengemasan mangga alpukat. (Foto: NOJ/yt)

Pasuruan, NU Online Jatim

Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Pasuruan adalah salah satu pesantren binaan One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur. Lembaga pendidikan yang berdiri di Kecamatan Bangil ini memiliki Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) yang bertujuan untuk mandiri dan memenuhi kebutuhan pesantren.

 

“Para santri yang nanti pulang dari pesantren ini diharapkan dapat berwirausaha di lingkungan masing-masing melalui ilmu yang telah diajarkan,” kata Hamim Junaidi, Ketua Pengurus Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin pada Ahad (13/12/2020).
 

Salah satu unit usaha Pesantren Hidayatul Mubtadiin bergerak di bidang perkebunan dengan produk unggulan mangga alpukat. Mangga jenis ini hanya dipetik ketika masak pohon tanpa pematang buah.

 

“Mangga ini musiman yaitu satu tahun sekali, jadi hasil panen mencapai 25 ton. Dan omzet yang kami dapat kurang lebih 225 juta rupiah,” ujarnya.

 

Strategi yang diterapkan untuk pemasaran ini memanfaatkan layanan media sosial.

 

“Kami memasarkan melalui whatsapp, facebook, dan Instagram untuk mengenalkan produk kami,” terangnya.

 

Selain itu para alumni dan wali santri turut serta membantu memasarkan produk mangga alpukat Pesantren Hidayatul Mubtadiin.

 

“Kebetulan alumni kami banyak dari luar kota di Jawa Timur, dan mereka sangat antusias dalam membantu pemasaran produk pesantren,” tambahnya.

 

Di masa pandemi Covid-19, pesantren mengalami kendala dalam pengiriman karena sempat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

 

“Kami mengalami kendala dalam pengiriman karena adanya PSBB yang diatur pemerintah, sehingga tidak lancar seperti sebelum pandemi,” jelasnya.

 

Dirinya berharap, program One Pesantren One Product (OPOP) agar dapat membantu pembinaan dan pembiayaan produk pesantren.

 

“Pesantren Hidayatul Mubtadiin berharap OPOP dapat membantu pembinaan sumber daya manusia dan pembiayaan modal untuk usaha pesantren. Sehingga produk kami dapat dikenal lebih luas,” pungkasnya.


Pemerintahan Terbaru