• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 7 Mei 2024

Pendidikan

Perjuangan Anak Petani Lulus Cepat di Unusa dengan IPK Tertinggi

Perjuangan Anak Petani Lulus Cepat di Unusa dengan IPK Tertinggi
Oki Savitri, wisudawan Unusa dengan IPK tertinggi. (Foto: NOJ/ Humas Unusa)
Oki Savitri, wisudawan Unusa dengan IPK tertinggi. (Foto: NOJ/ Humas Unusa)

Surabaya, NU Online Jatim

Lulus dalam waktu 3,5 tahun dari waktu normal 4 tahun adalah prestasi luar biasa, apalagi dijalani dengan berbagai aktivitas di kampus. Itulah yang ditunjukkan oleh Oki Savitri, salah seorang wisudawan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).

 

Okis, sapaan akrabnya, tak lain adalah anak dari pasangan petani asal Bojonegoro, Suwito dan Ngatini. Ia wisudawan dari Program Studi S1 Manajemen yang berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu singkat, tepatnya 3,5 tahun dengan IPK 3,97, tertinggi di antaranya wisudawan jenjang S1. Dara cantik ini lulus dengan beasiswa penuh.

 

Namun, perjuangannya diakui tidaklah mudah, butuh kerja keras. Untuk berkuliah ia kerap menerima cibiran dari warga lingkungan tempat tinggalnya yang masih kental dengan stigma bahwa perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi, sebab ujungnya akan di dapur pula.

 

“Sebenarnya keputusan saya untuk kuliah ini termasuk melawan tradisi. Di dusun tempat saya tinggal cuma tiga orang yang mau melanjutkan kuliah termasuk saya dan kakak saya, di sana banyak sekali fenomena pernikahan dini,” ujarnya saat diwawancara.

 

Okis percaya, pendidikan adalah kunci kesuksesan bagi siapapun, tanpa memandang jenis kelamin. Ia bersyukur memiliki keluarga yang mendukung penuh dirinya untuk meraih cita-cita. Ketika sudah mengantongi izin untuk berkuliah, Okis akhirnya mencari beasiswa kuliah karena tidak ingin membebani orang tuanya.

 

“Awal mulanya saya sempat sudah mendaftar di salah satu perguruan tinggi di Surabaya dan sudah membayar uang studi, tetapi suatu saat saya melihat iklan di media sosial tentang Unusa dan disitu saya bisa kuliah dengan beasiswa KIPK. Sempat bimbang karena orang tua saya sudah mendaftarkan di tempat lain, tapi ternyata jalan Allah saya keterima di Unusa dengan beasiswa penuh,” ungkap Okis.

 

Selain berkuliah, Oki juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan kampus. Dirinya juga dinobatkan sebagai Duta Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital Tahun 2023. Tak hanya itu, untuk menambah penghasilan selama kuliah, Oki juga bekerja sebagai Master of Ceremony (MC) secara freelance.

 

“Sebagai anak seorang petani, panen juga tidak menentu, disitu saya mencoba pekerjaan freelance sebagai MC untuk menambah uang saku,” cerita perempuan kelahiran Bojonegoro, 22 September 2001 ini.

 

Disinggung mengenai bagaimana dirinya mengatur waktu antara kuliah dan kegiatan di luar, ia mengungkapkan, dirinya akan memprioritaskan kuliah terlebih dahulu. Jika ada kegiatan yang bertabrakan, ia meminta izin dan menyusul untuk bergabung.

 

"Prioritas saya pokoknya kuliah, jika ada kegiatan lain, saya izin dulu dan nanti menyusul. Perjalanan kuliah saya memang penuh liku-liku, tetapi berkat dukungan dari keluarga, teman-teman, dan juga beasiswa yang saya terima, saya berhasil menyelesaikan studi dengan hasil yang memuaskan," katanya.

 

“Ke depannya saya masih ingin melanjutkan untuk studi S2 sambil menggali info untuk beasiswa,” pungkas Okis percaya diri.


Pendidikan Terbaru