• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Pendidikan

Unisma Gelar Seminar Nasional Terkait Pemahaman Pembelajaran Matematika

Unisma Gelar Seminar Nasional Terkait Pemahaman Pembelajaran Matematika
Seminar nasional terkait pemahaman pembelajaran Matematika. (Foto: NOJ/Times Indonesia)
Seminar nasional terkait pemahaman pembelajaran Matematika. (Foto: NOJ/Times Indonesia)

Malang, NU Online Jatim

Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Universitas Islam Malang (Unisma) menyelenggarakan Seminar Nasional terkait pemahaman yang utuh mengenai pembelajaran Matematika, Sabtu (10/6/2023).


Kegiatan tersebut bertempat di Hall Perpustakaan Pusat Unisma Lantai 1 ini bertajuk ‘Pembelajaran Matematika Berbasis Keunikan Individu Berparadigma Integratif’.


Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unisma, Dr. Hasan Busri, M.Pd sangat mengapresiasi program-program inovatif yang dilakukan oleh Prodi Pendidikan Matematika Unisma. Banyak inovasi dan karya yang telah dilakukan para dosen dan mahasiswa.


“Baik bidang publikasi artikel di jurnal Nasional/Internasional, pengabdian masyarakat, program kreativitas mahasiswa, rumah kreatif mahasiswa, dan lainnya. Ini harus terus dikembangkan," ujarnya.


Dekan FKIP menjelaskan, tema yang diusung pada seminar kali ini sangat penting dan menarik. Karena saat ini, tantangan lembaga pendidikan pada umumnya harus mampu memberikan pelayanan dan fasilitas pembelajaran yang baik bagi setiap siswa, termasuk siswa yang berkebutuhan khusus.


Hadir sebagai narasumber, Dosen Prodi Pendidikan Matematika Unisma, Abdul Halim Fathani, S.Si., M.Pd memberikan penegasan materi yang memberikan penguatan pada pentingnya menyelenggarakan pembelajaran Matematika yang didesain bagi peserta didik yang unik dengan menggunakan paradigma keilmuan secara integratif.


“Setiap individu memiliki kecerdasan matematik, namun dengan kadar yang belum tentu sama. Oleh karenanya, sekali lagi memperlakukan secara berbeda kepada setiap individu merupakan suatu keniscayaan,” ulasnya di hadapan peserta.


Bagaimanapun kondisinya, seorang guru harus dapat melayani pembelajaran siswa, agar setiap siswa merasa nyaman dalam belajarnya. Guru harus memberikan pelayanan yang baik dan berpijak pada gaya belajar masing-masing.


“Tidak ada paksaan bagi siswa dalam gaya belajar. Masing-masing kembali kepada individunya,” terangnya.


Di akhir pemaparannya, Fathani memberikan penjelasan akan pentingnya menjadi sosok Matematikawan yang selalu mengembangkan diri dengan berorientasi pada taqarrub ilallah.


“Seorang matematikawan yang ingin mencapai derajat ulul albab adalah tidak hanya menjadikan matematika sebagai wasilah untuk berdzikir dan bertafakkur saja, melainkan harus mampu menjadikan matematika untuk membangun kemaslahatan umat manusia,” tegasnya.


Pendidikan Terbaru