• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

KH Farmadi Hasyim: Ramadlan Memberi Garansi Ampunan Tiada Batas

KH Farmadi Hasyim: Ramadlan Memberi Garansi Ampunan Tiada Batas
KH Farmadi Hasyim saat mengasuh pengajian online. (Foto: NOJ/istimewa)
KH Farmadi Hasyim saat mengasuh pengajian online. (Foto: NOJ/istimewa)

Sidoarjo, NU Online Jatim
Kaum Muslimin akhirnya dapat menyongsong bulan yang demikian diharapkan yakni Ramadlan. Meskipun tengah dilanda pandemi Corona, momentum ini sangat sayang bila dilewatkan.

 

“Yang harus dilakukan adalah senang dan gembira karena kita diberikan kesempatan menangi Ramadlan,” kata KH Farmadi Hasyim, Rabu (22/4) malam. Penegasan disampaikannya pada pengajian online yang digelar dari kediamannya di kawasan Juanda, Sidoarjo. 

 

Dalam pandangan Wakil Ketua Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Timur ini bahwasanya aneka kurnia akan dihadapi saat Ramadlan. Bahkan kepada mereka yang memuliakan saja sudah bisa memperoleh anugerah yang agung.

 

“Ada kisah menarik sebagaimana tertera dalam kitab Durratun Nasihin karya Assyekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Assyakir, tepatnya di halaman 8,” katanya. 

 

Bahwa ada seorang laki-laki bernama Muhammad yang selama hidupnya tidak pernah shalat. Namun saat masuk Ramadlan ia bersolek dengan berpakainan baru dan rapi serta memakai parfum nan wangi dan mengganti atau mengqadla shalatnya.

 

“Saat ditanya oleh sejumlah orang mengapa melakukan ini? Jawabnya adalah bulan ini (Ramadlan) sebagai bulan tobat, rahmat dan berkah,”: jelas Kasi Pemberdayaan KUA dan Keluarga Sakinah Kanwil Kemenag Jatim tersebut. Dan dirinya yakin, Allah mengampuni karena rasa hormat kepada bulan Ramadlan, lanjutnya. 

 

Beberapa tahun berselang setelah Muhammad wafat, sejumlah sahabatnya berpimpi telah dipertemukan dengan almarhum. Dan saat itu terjadi dialog bagaimana keadaannya saat ada di alam barzah.

 

“Sahabat Muhammad menjawab bahwa dirinya diampuni oleh Allah SWT karena hormat kepada bulan Ramadlan,” jelasnya.

 

Kiai Farmadi mengingatkan terkait tata cara puasa bahwa kaum muslimin harus menjaga dari sesuatu yg membatalkan ibadah ini dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari yang disertai dengan niat. Hal ini seperti dijelaskan dalam kitab Fiqh Sunah jilid 1 halaman 364.

 

Dan dirinya juga memaparkan sejumlah hal yang harus diperhatikan selama puasa dijalankan selama sebulan penuh dengan memperhatikan berbagai hal. 

 

“Tidak hanya dalam tinjauan fiqih atau hukum Islam, juga harus melengkapi dengan pemahaman tentang hakikat puasa itu sendiri agar tidak semata menahan lapar dan haus,” pungkasnya.

 

Editor: Syaifullah


Editor:

Metropolis Terbaru