Tapal Kuda

Apel Kader NU Pasuruan Ajang Menyiapkan Penerus Masa Depan

Kamis, 30 Januari 2025 | 09:00 WIB

Apel Kader NU Pasuruan Ajang Menyiapkan Penerus Masa Depan

KH Imron Mutamakkin memimpin Apel Kader NU. (Foto: NOJ/Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim 

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan menggelar Apel Kader di area Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan, Rabu (29/01/2024).

 

Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan KH Imron Mutamakkin mengatakan bahwa saat ini NU sudah memasuki tahun ke-102 secara bulan masehi dan memasuki tahun ke-99 dalam hitungan hijriyah. Oleh karena itu, ia mengajak untuk bersama-sama menyiapkan kader NU untuk menjadi pengurus di masa yang masa akan datang.

 

"Kader NU yang muda-muda saat ini merupakan calon pengurus yang akan datang," ujarnya.

 

Gus Ipong sapaan akrabnya mengatakan, jika menjadi pengurus NU jangan berpikiran sudah mendapatkan apa di NU, tetapi berpikirlah warisan apa yang diberikan untuk NU.

 

"Dalam berkhidmah jangan pernah berpikir mendapatkan sesuatu, namun pikirkanlah kenangan apa yang diwariskan untuk NU," jelasnya.

 

Jangan sampai jam'iyah Nahdlatul Ulama hanya menjadi cerita di masa akan datang dan itu dibanggakan. Sebagai mana dinosaurus yang hanya menjadi cerita namun tidak ada yang mengetahui secara asli wujudnya.

 

"Mari kita bersama-sama meneruskan perjuangan yang dilakukan oleh para muasis NU sebagai mana yang dicita-citakan," terangnya.

 

Dirinya menjelaskan bahwa program prioritas PCNU Kabupaten Pasuruan ada tiga. Yaitu membangun perguruan tinggi NU di bidang pendidikan, membangun NUmbasmat di bidang perekonomian dan membangun RSNU di bidang kesehatan.

 

"Ketiga progam ini beberapa sudah kita lakukan dan akan terus dikaji dan dievaluasi pembangunan yang sudah berdiri,"  jelasnya.

 

Tugas Kader NU

Tugas kader NU khususnya adalah bersikap dan terus memikirkan permasalahan dan solusi yang dihadapi baik internal maupun eksternal.

 

"Tunjukkan bahwa kita hadir di tengah-tengah masyarakat," paparnya.

 

NU memiliki banyak badan otonom (Banom) dan lembaga di tengah-tengah masyarakat, oleh karena itu, mari kita bersama sama berkhidmat kepada Nahdlatul ulama.

 

"Pasca mengikuti pengkadengan, tugas kader NU adalah mengkader agar NU tidak menjadi cerita di masa akan datang," ujarnya.

 

Dirinya berharap agar Nahdliyyin yang tidak menjadi pengurus NU jangan berkecil hati, karena menghidupi NU tidak harus menjadi pengurus NU.

 

"Ketika sudah menjadi pengurus NU jangan sampai tidak mengurus NU karena kita tidak mungkin selamanya menjadi pengurus, " tutupnya.