Ketua LDNU Pasuruan: Kemerdekaan Hakiki adalah Bisa Beribadah kepada Allah
Selasa, 19 Agustus 2025 | 18:00 WIB
Mokhamad Faisol
Kontributor
Pasuruan, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Cabang (PC)Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Pasuruan, Ahda Arafat, menegaskan bahwa kemerdekaan sejatinya bukan sekadar terbebas dari penjajahan secara fisik, tetapi juga bebas dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
Hal itu disampaikan dalam refleksinya menyambut momentum HUT ke-80 RI, Ahad (17/8/2025).
“Tujuan utama diciptakannya manusia adalah menghamba kepada Allah. Maka, kemerdekaan menjadi syarat agar manusia bisa beribadah dengan tenang tanpa ada penindasan, kesemena-menaan atau tirani,” katanya.
Ia menjelaskan, para nabi dan rasul yang diutus Allah juga mengemban misi untuk memerdekakan umatnya dari berbagai bentuk thaghut. Dalam tafsir para ulama, thaghut tidak hanya berwujud berhala, tetapi juga segala bentuk kekuasaan atau kondisi yang menjauhkan manusia dari penghambaan kepada Allah.
“Sejarah mencatat bagaimana Nabi Ibrahim membebaskan umatnya dari berhala dan tirani Raja Namrud, Nabi Musa memerdekakan Bani Israil dari Fir’aun, hingga Rasulullah yang datang membawa risalah tauhid dan memerdekakan masyarakat Arab dari sistem sosial yang menindas,” terangnya.
Menurut Gus Arafat, perjuangan Rasulullah bukan hanya bersifat spiritual, tetapi juga sosial dan peradaban. Melalui ajaran tauhid, Nabi membangun tatanan masyarakat yang setara, adil, dan menjunjung tinggi kemuliaan berdasarkan takwa, bukan status sosial atau garis keturunan.
“Dengan risalahnya, Rasulullah membebaskan manusia dari kegelapan menuju cahaya, serta menghadirkan peradaban yang lebih manusiawi. Inilah hakikat kemerdekaan yang sesungguhnya,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa setelah merdeka, umat Islam harus menjalankan dua hal pokok. Pertama, menunaikan fungsi utama manusia sebagai hamba Allah dengan ibadah yang total. Kedua, membangun peradaban yang mencerminkan nilai-nilai rahmatan lil ‘alamin, yakni kasih sayang kepada sesama manusia, hewan, dan alam.
“Jangan sampai kita hanya sibuk mencari kebahagiaan sendiri dengan merugikan orang lain. Kemerdekaan harus diwujudkan dalam upaya menghadirkan kebahagiaan bersama, penuh kasih sayang, dan jauh dari kezaliman,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Sejarah Singkat dan Amaliyah yang Disarankan saat Rebo Wekasan
2
Hukum Melaksanakan Ibadah Khusus pada Rebo Wekasan
3
KH Idris Hamid Pasuruan Sebut Kemerdekaan Indonesia Buah Doa Para Ulama
4
Harlah ke-12, Unusa Bertekad Gencarkan Kepedulian Kesehatan Masyarakat
5
UKM Panorama Unisma Bekali Pelajar Pengetahuan Fotografi dan Videografi
6
Rebo Wekasan, Berikut Anjuran Menulis 7 Ayat Selamat dalam Kitab Kanzun Naja
Terkini
Lihat Semua