• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

Ketua LDNU Pasuruan Jelaskan Keistimewaan Menikah Bulan Dzulhijjah atau Syawal

Ketua LDNU Pasuruan Jelaskan Keistimewaan Menikah Bulan Dzulhijjah atau Syawal
Ketua LDNU Kabupaten Pasuruan, Gus Ahda Arafat (Foto: NOJ/Mokh Faisol)
Ketua LDNU Kabupaten Pasuruan, Gus Ahda Arafat (Foto: NOJ/Mokh Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Menikah adalah bukti cinta yang paling utama. Jika ada seseorang menyatakan cinta padamu tapi tidak segera menikahimu, maka cintanya itu palsu.


Islam sangat menganjurkan nikah kepada umatnya. Hal ini juga dinilai sebagai Ibadah yang pahalanya tidak sedikit di sisi Allah SWT. Namun banyak masyarakat yang bertanya-tanya antara menikah di bulan Dzulhijjah atau bulan Syawal?


Merespon hal tersebut, Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Pasuruan, Gus Ahda Arafat mengatakan, menikah kapanpun tidak menjadi masalah sedikitpun. Bahkan kalau sudah cocok dan benar-benar saling mencintai dan merasa mampu, malah sebetulnya lebih cepat lebih baik.


"Lebih cepat menikah dan tidak perlu menunggu bulan Dzulhijjah atau Syawal ketika menikah," ujarnya kepada NU Online Jatim, Jum'at (14/07/2023).


Dirinya menerangkan, jika mengadakan pernikahan di bulan Dzulhijjah akan ada keistimewaan tersendiri, di antaranya termasuk bulan mulia, dan di bulan tersebut Sayyidina Ali menikahi Siti Fatimah.


"Meskipun waktu pelaksanaan nikah tidak ada waktu khusus, namun melangsungkan akad nikah pada Dzulhijjah sudah mentradisi di kalangan muslim nusantara," terangnya.


Wakil Ketua Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Jawa Timur (Jatim) menjelaskan, selain istimewa, di bulan ini juga banyak orang yang melaksanakan ibadah haji. Sehingga beranggapan akan mendapatkan berkahnya orang-orang berhaji.


"Tiga hal inilah yang menyebabkan orang melakukan pernikahan. Pertama bulannya istimewa, kedua Sayyidina Ali menikahi Siti Fatimah pada bulan Dzulhijjah dan ketiga ambil barokah pada bulan haji," jelasnya.


Lebih lanjut, Gus Ahda sapaan akrabnya memaparkan, adapun menikah di bulan Syawal merupakan cara Rasulallah SAW untuk menghapus anggapan bahwasannya bulan Syawal bukan bulan sial pada zaman jahiliyah.


"Dalam tradisi masyarakat arab jahiliyah, mereka menganggap bahwa bulan Syawal adalah bulan yang sial, termasuk untuk melangsungkan pernikahan," tandasnya.


Dirinya menegaskan, keutamaan menikah di bulan Syawal berikutnya adalah bisa menghilangkan kesyirikan yakni thiyarah atau anggapan sial terhadap sesuatu.


" Tidak ada seorang pun di antara kita melainkan pernah melakukannya, hanya saja Allah akan menghilangkannya dengan sikap tawakkal," tutupnya.


Tapal Kuda Terbaru