• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 11 Mei 2024

Pendidikan

Fakultas Syariah UIN KHAS Kaji Peran MK dalam Sengketa Pemilu 2024

Fakultas Syariah UIN KHAS Kaji Peran MK dalam Sengketa Pemilu 2024
Pembukaan seminar nasional Peningkatan Peran Mahkamah Konstitusi dalam Menangani Sengketa Pemilu 2024. (Foto: NOJ/humas)
Pembukaan seminar nasional Peningkatan Peran Mahkamah Konstitusi dalam Menangani Sengketa Pemilu 2024. (Foto: NOJ/humas)

Jember, NU Online Jatim

Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember menggelar Seminar Nasional yang mengangkat tema spektakuler, yakni "Peningkatan Peran Mahkamah Konstitusi dalam Menangani Sengketa Pemilu 2024", Jumat (14/07/2023). Acara tersebut diselenggarakan di Aula Perpustakaan UIN KHAS Jember, dan secara online melalui Zoom Meeting.

 

Acara ini dihadiri oleh Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M., Plh. Dekan dan selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Syariah UIN KHAS Jember, Dr. Muhammad Faisol S.S., M.Ag., Wakil Dekan 3 Fakultas Syariah, Dr. Martoyo, S.H.I., M.H., Koprodi Hukum Tata Negara, Solikul Hadi, S.H., M.H., dan Prof. Dr.  M. Noor Harisudin, S.Ag., S,.H., M.Fil.I., serta dihadiri Dosen Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.

 

Sekaligus hadir narasumber utama yaitu, Dr. H. Wahiduddin Adams, S.H., M.A., Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang merupakan pakar hukum konstitusi. Acara ini diikuti oleh ratusan peserta, terutama mahasiswa dari Program Studi Hukum Tata Negara.

 

Dalam sambutannya, Dr. Muhammad Faisol, S.S., M.Ag., Plh. Dekan Fakultas Syariah, menyatakan bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) dapat dianggap sebagai produk dari era reformasi dan memiliki peran sentral sebagai wadah penyelesaian sengketa pemilu tahun 2024 yang diatur oleh undang-undang.

 

"Periode tahun 2024 merupakan masa politik yang sengit. Oleh karena itu, peran Mahkamah Konstitusi sangat signifikan dan penting dalam menangani sengketa pemilu," tegas Faisol, yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan 1 Fakultas Syariah UIN KHAS Jember.

 

Sementara itu, Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M., menegaskan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun yang kritis bagi Indonesia dengan adanya pemilihan umum serentak.

 

Prof. Babun (sapaan akrabnya) juga menekankan bahwa sengketa pemilu tersebut akan menjadi tantangan yang kompleks, melibatkan partai politik dan konflik antara partai dan calon.

 

"Saya yakin bahwa mahasiswa Fakultas Syariah dapat memahami tantangan yang akan dihadapi di masa depan dan memberikan solusi berdasarkan pengetahuan yang mereka peroleh di sini," kata Prof. Babun, yang juga merupakan seorang Guru Besar di UIN KHAS Jember.

 

Terakhir, Prof. Babun dengan sangat mengajak para mahasiswa khususnya Fakultas Syariah guna meningkatkan pengalaman melalui program magang di Mahkamah Konstitusi pada bulan Februari hingga Maret mendatang.

 

"Kami akan memberikan rekomendasi yang berharga mengingat UIN KHAS Jember telah menjalin kerja sama. Kesempatan ini sepatutnya dijadikan sebagai jembatan emas yang harus dimanfaatkan sepenuhnya oleh para mahasiswa. Janganlah hanya sebatas tanda tangan perjanjian MoU, tetapi kita harus menjalankannya dengan sungguh-sungguh. Marilah kita bersatu sebagai mahasiswa, mengingat di Fakultas Syariah terdapat mata kuliah Peradilan Semu yang sangat relevan dan dapat menjadi modal berhadapan dengan dunia luar, bukan sekadar dengan sesama mahasiswa." tambah Prof. Babun dengan penuh semangat.

 

Seminar Nasional ini kemudian dibuka oleh Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M., Rektor UIN KHAS Jember, dan dipandu oleh Dr. Hj. Qurrotul Uyun, S.H., M.H. yang juga Ketua PUSHPASI (Pusat Studi Hukum, Pancasila, dan Konstitusi) Fakultas Syariah UIN KHAS Jember. Seminar ini diharapkan mampu memberikan wawasan yang lebih mendalam bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan besar yang akan dihadapi dalam sengketa pemilu tahun 2024.

 

Reporter: Akhmal Duta Bagaskara

Editor: Agift Akmal Maulana


Pendidikan Terbaru