• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tapal Kuda

Mengenal Imam Suhermanto, Pencipta Lagu Viral 'Banser untuk Negeri'

Mengenal Imam Suhermanto, Pencipta Lagu Viral 'Banser untuk Negeri'
Foto: Imam Suhermanto untuk NU Online Jatim.
Foto: Imam Suhermanto untuk NU Online Jatim.

Lumajang, NU Online Jatim

Pak Imam, begitulah dia dipanggil. Pria pemilik nama lengkap Imam Suhermanto ini sebelumnya tidak banyak dikenal orang. Namun tiba-tiba saja menjadi buah bibir di kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) setelah lagu ciptaannya berjudul Banser Untuk Negeri viral di Chanel YouTube "Imam Sheva" miliknya.

 

Selang 3 bulan dari waktu rilis, lagu yang dinyanyikan sendiri oleh Imam ini semakin viral usai diaransemen ulang. Ia tampil berduet dengan H Thoriqul Haq atau Cak Thoriq Bupati Lumajang. Alhasil, penonton Imam bersama Komandan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Lumajang itu mencapai 24 ribu lebih.

 

Dalam menciptakan lagu, Imam didorong keresahan dirinya yang banyak melihat dan mendengar cacian dan cercaan terhadap Banser di media sosial. Berkat lagu ciptaannya itu, Imam ingin memberikan semangat kepada Banser.

 

"Naluri manusiawi saya tidak terima kalau Banser itu selalu dihujat sana-sini dan tidak dihargai oleh kubu sebelah. Maka timbul dari hati untuk menciptakan lagu penyemangat untuk Banser Indonesia," cerita pria penggemar berat Iwan Fals tersebut saat dihubungi pada Jum'at, (17/09/2021).

 

Selian itu, semangatnya semakin tinggi untuk terus menciptakan lagu tentang Banser setelah mendengar orasi Gus Yaqut Cholil Qoumas Ketua Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor saat apel Banser pada tahun 2018 dari media sosial.

 

"Yang paling membuat saya semangat itu ya orasinya Gus Yaqut yang begitu menggebu-gebu, akhirnya terpikir di benak saya waktu itu untuk menciptakan lagu berjudul Banser Untuk Negeri," imbuh Imam.

 

Imam menjelaskan, pembuatan lagu ciptaannya tidaklah mudah. Dengan peralatan seadanya bahkan tak jarang proses pengambilan video klip menggunakan Handphone. Imam tidak patah arang bahkan terus menciptakan lagu-lagu pop penggugah semangat.

 

"Sebenarnya tidak ada kesulitan, yang paling menjadi kendala hanya soal finansial. Ketika lagu sudah siap masih bingung nyelengi untuk biaya ke dapur rekaman dan biasanya juga untuk nyewa kamera dan properti biar hasilnya bagus. Makanya biasanya sering terlambat. Semoga ke depan saya punya gitar dan kamera, insyaallah dengan 2 alat tadi saya bisa lebih produktif berkarya," ungkapnya. 

 

Banyak respons positif diterima Imam, bahkan keberkahan khidmat di NU sangat dirasakan dengan semakin banyaknya pengurus Badan otonom (Banom) NU, dan beberapa tokoh yang meminta untuk dibuatkan lagu hasil ciptaannya.

 

"Alhamdulillah lagu-lagu saya banyak disuaki, banyak sekali dari kalangan pelajar luar Jawa yang ingin bersahabat dengan saya. Ada banyak permintaan dari rekan-rekan untuk dibuatkan lagu, Fatayat, Pagar Nusa dan beberapa pesantren di Lumajang. Ada juga lagu yang sudah jadi berjudul Muhaimin untuk Indonesia pesanan ketua DPRD Lumajang Bapak Anang," lanjutnya.

 

Di lagu Ansor Warisan Ulama yang seminggu lalu dirilis, Imam bahkan mengajak beberap tokoh NU lumajang untuk terlibat. Ia mengaku senang karena membuktikan karya-karyanya banyak diapresiasi dan membuatnya semakin bertekad untuk terus berkarya.

 

"Diapresiasi seperti itu sudah cukup luar biasa bagi saya untuk terus berkarya untuk NU. Ke depan saya rencana akan kolaborasi dengan Pengurus Muhammadiyah Lumajang dan ada juga lagu tentang Narkoba," pungkas ayah dua anak ini.

 

 

Sudah ada 18 lagu ciptaan Imam yang bisa dinikmati di Chanel YouTube miliknya. Papua tetap saudara, sang kobra, Natuna milik kita, Corona, Mars Semeru, Nyali Semeru, Semeru Jaya, PSIL, Banser Untuk Negeri, Satu Komando, Hymne Banser, Banser Indonesia, Ansor Warisan Ulama, Pagar Nusa, dan Fatayat Lumajang.

 

Penulis: Sufyan Arif

Editor: Romza


Editor:

Tapal Kuda Terbaru