• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Tapal Kuda

Peserta Madrasah Jurnalistik Dibekali "Modal" Menulis Feature

Peserta Madrasah Jurnalistik Dibekali "Modal" Menulis Feature
Tangkapan layar kegiatan Madrasah Jurnalistik NU Online Jatim, Sabtu (21/08/2021). (Foto: NOJ/ Diana Putri Maulida).
Tangkapan layar kegiatan Madrasah Jurnalistik NU Online Jatim, Sabtu (21/08/2021). (Foto: NOJ/ Diana Putri Maulida).

Pasuruan, NU Online Jatim

NU Online Jatim melaksanakan pertemuan ketiga Madrasah Jurnalistik secara virtual, Sabtu (21/08/2021). Dalam pertemuan ini, peserta dibekali pengetahuan sebagai modal menulis feature.

 

Syaifullah sebagai pemateri Teknik Menulis Feature dalam forum tersebut menjelaskan bahwa berita dapat diklasifikasikan menjadi tiga. Yaitu: straight newsnews value, dan feature.

 

Perbedaan paling mendasar dari straight news atau yang biasa disebut hardnews dengan news value terletak pada komponen 5W+1H yang digunakan. Tulisan news value memiliki pembahasan yang lebih mendalam karena memprioritaskan unsur “why: mengapa”.

 

“Kalau straight news boleh dikata lebih pada menggugurkan kewajiban agar kita ketika hadir di lokasi tidak semata-mata hadir, tetapi bisa mewartakan. Itu memang bagus, tapi kalau bisa naik level menjadi news value. Kira-kira mengapa sih acara ini diselenggarakan? Sehingga saat konfirmasi dengan narasumber menjadi tahu,” ungkap Syaiful.

 

Lebih lanjut, ia menyebutkan urgensi dari straight news seperti digunakan untuk menyebarluaskan kejadian yang sedang berlangsung. Serta membuat berita yang mendesak untuk segera diketahui oleh orang banyak. Semisal peristiwa wafatnya kiai-kiai NU yang sangat dihormati dan apa kontribusi mereka terhadap NU semasa hidupnya.

 

“Terakhir adalah berita yang menonjolkan sisi human interest atau yang disebut dengan feature. Harusnya materi ini empat kali pertemuan, tapi nggak masalah,” tutur Syaiful.

 

Menurutnya, dalam menulis feature perlu beberapa bekal pengetahuan yang harus dimiliki seorang pewarta. Di antaranya seorang pewarta harus sensitif terhadap berbagai hal yang ditemui. Kemudian daya endus berita harus dikuatkan oleh pewarta. Serta kekayaan diksi dalam menulis feature harus tinggi.

 

 

Kegiatan yang dijadwalkan selesai pada pukul 12 siang ini, ternyata baru berakhir sekitar setengah jam setelahnya. Hal tersebut karena peserta sangat antusias untuk bertanya sekaligus menceritakan keluh kesah dan kesulitan-kesulitan mereka dalam membuat berita selama ini.

 

Penulis: Diana Putri Maulida

Editor: Romza


Editor:

Tapal Kuda Terbaru